TEMPO Interaktif, Solo: Mantan Ketua PBNU KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengancam akan membuang sejumlah pengurus NU apabila terpilih sebagai Rois Aam dalam Muktamar NU ke-31 di Asrama Haji Donohudan Solo, akhir November ini. Gus Dur menyebut beberapa nama, di antaranya Hasyim Muzadi, Andi Jamaro dan Abdullah Machrus. ?Begitu saya jadi, mereka tak masuk pengurus, mereka hilang begitu saja,? kata Gus Dur kepada beberapa wartawan di Hotel Lor Inn Solo kamar 1107, Senin (29/11) malam. Menurut Gus Dur, setelah dia terpilih, besama dengan Ketua Tanfidziyah dia akan membentuk formatur terdiri dari Rois Aam, Wakil Rois Aam, Ketua Umum, Wakil Indonesia bagian Barat, Wakil Indonesia bagian Timur dan Wakil Indonesia bagian Tengah.Ditanya apakah Gus Dur akan mengusulkan nama-nama itu agar tidak masuk dalam kepengurusan, ?Jelas dong. Curang sih. Mereka pakai nama NU tapi mereka sendiri main duit segala macam,?jelasnya. Disinggung apakah Gus Dur mendapat dukungan penuh dari muktamirin, Gus Dur menyatakan tidak ambil pusing dengan dukungan tersebut karena jika dirinya memikirkan dukungan berarti merasa perlu untuk ada di NU. Padahal Gus Dur mengaku dirinya tidak mau berebut jabatan di NU. ?Silahkan ambil semua. Saya tidak penting tapi kalau Hasyim Muzadi menjadi Ketua Umum saya buat organisasi baru. Gitu aja,? papar Gus Dur. Apakah tidak ?eman? (sayang) pada NU? ?Tidak, 90 persen dukung saya, bagaimana mau eman, tidak perlu eman,? katanya. Dalam kesempatan itu Gus Dur juga menyatakan berkembang tidaknya NU ke depan, sangat tergantung apakah para tokoh-tokoh NU akan mendorong atau tidak. Selain itu juga tergantung pada jajaran pengurus PBNU yang akan datang.Apa yang harus dirubah di NU? Menurut Gus Dur, segala-galanya harus dirubah dari waktu ke waktu harus ada perubahan. Misalnya tentang konsep pembangunan itu merupakan tanggung jawab NU juga. ?Kalau sayang pada negara harus mikir itu,? katanya. Adi Mawardi-Tempo