TEMPO Interaktif, Boyolali: Pengamat NU dari Deakin University Australia, Greg Burton PhD mengaku belum yakin NU tandingan akan terbentuk. ?Terlau awal untuk bilang NU tandingan. Masih memerlukan sesuatu hal yang agak technical. Ini jelas ada persaingan yang ketat dan kedua pihak sudah menyakinkan para pendukungnya bahwa opsi mereka adalah yang terbaik,? kata Burton di arena Muktamar NU-ke31 di Boyolali, Senin (29/11). Menurut Burton, masuk akal kalau Gus Dur bilang jika Hasyim Muzadi terpilih lagi ada yang kurang enak dengan membentuk NU tandingan. ?Itu merupakan negosiasi,? katanya. Kalaupun Gus Dur serius dengan NU tandingan, Burton masih belum yakin dalam bentuk formal. ?NU tandingan sebetulnya saya belum yakin, itu bisa bermacam-macam seperti jaringan alternatif. Kekuatan NU itu kan ada di dalam pesantren. Dan pesantren tidak akan hilang kalau terjadi semacam jaringan alternatif. Tidak berarti NU tandingan akan pakai nama NU secara formal. Mungkin yang tidak akan melibatkan PBNU, mereka akan jalan sendiri dengan jaringannya,? ungkapnya.Diakui Burton, apa yang dilakukan Gus Dur dengan mengancam akan membentuk NU tandingan harus dilihat secara detail bahwa banyak pihak yang kurang senang dengan Hasyim Muzadi. Kalau mereka tidak senang dengan tim kepemimpinan masa depan mungkin sekali mereka akan cari jalan alternatif untuk jaringannya. ?Kita harus lihat secara detail jelas ada banyak yang kurang senang dengan Pak Hasyim. Bagi mereka Gus Mus dan Masdar adalah figur yang acceptable,? paparnya.Burton menilai, kelemahan yang menonjol pada lima tahun ini, Hasyim lebih fokus pada lapisan elit dan politikus. Selain itu, kalangan muda NU tidak diperhatikan atau tidak memiliki peran. ?Jadi kalangan muda merasa jengkel karena tidak diperhatikan. Inilah kelemahan NU yang tidak percaya dengan kalangan muda. Tapi itu sebenarnya juga dimiliki oleh orsospol lainnya di Indonesia,? ungkapnya.Kalau Hasyim Muzadi terpilih kembali pada muktamar ini, agenda NU ke depan harus lebih profesional. ?Harus lebih banyak libatkan anak muda. NU perlu mengambil pelajaran dari PKS. Kembangkan sistem meritokrasi, anak muda dikasih peran. Sampai sekarang masalah SDM juga menjadi kelamahan NU, tapi hampir semua ormas di Indonesia juga seperti ini,? tambahnya.Anas Syahirul?Tempo