Korupsi Duit Persiba, Kepala Inspektorat Diperiksa  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 23 September 2013 15:50 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Setelah mangkir dari pemeriksaan penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Inspektorat Kabupaten Bantul Bambang Purwadi datang dan diperiksa di kantor Kejaksaan Tinggi Yogyakarta.

Pemeriksaan itu dalam kaitan dugaan korupsi dana hibah Persiba Bantul. Kasus itu menjerat H. Idham Samawi, mantan bupati, dan Edi Bowo Nurcahyo, mantan Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga Bantul. "Penyidik meminta perincian penyimpangan penggunaan dana Persiba yang ditemukan oleh Inspektorat, termasuk perincian pendukungnya," kata Mei Abeto Harahap, penyidik dan Kepala Seksi Penuntutan Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, 23 September 2013.


Ia menyatakan penyidik mendalami temuan Inspektorat yang menyatakan adanya penyimpangan penggunaan dana Persiba. Temuan penyimpangan itu mencapai Rp 741 juta. Uang itu lalu dikembalikan ke kas daerah pada saat penetapan dua tersangka, 18 Juli 2013.

Yang dibutuhkan Kejaksaan adalah data-data dan dokumen pendukung temuan penyimpangan itu. Namun pihak Inspektorat belum bisa memberikan perincian data dan pendukungnya. Misalnya, ditemukan penyimpangan suatu anggaran, tetapi Inspektorat belum bisa memberikan data pendukungnya, seperti data peruntukan dan kuitansi pembayaran.


Penyimpangan yang ditemukan itu adalah adanya mark-up pengeluaran dana saat tim sepak bola Persiba main tandang di daerah lain. Temuan itu semakin menambah kuat dugaan adanya korupsi itu. "Tetapi perinciannya belum disampaikan. Supaya lebih jelas lagi, uraiannya mana. Kalaupun sudah ada uraiannya, tapi belum ada data pendukungnya," kata Abeto.

Setelah pemeriksaan, kata dia, temuan-temuan itu akan dicocokkan kebenarannya sampai mendapatkan angka yang riil. Justru pihak Kejaksaan berterima kasih kepada Inspektorat karena itu merupakan pengawasan mereka di internal kepegawaian. Poin-poin masukan dari kantor itu bisa diadopsi tim penyidik untuk menuntaskan kasus ini. "Kami tidak serta-merta mengambil data. Mencoba memastikan betul dan tidaknya," kata dia.


Kepala Inspektorat Bambang Purwadi, yang ditemui saat jeda pemeriksaan, enggan memberikan banyak pernyataan. Tetapi ia menyarankan agar bertanya ke penyidik. Soal adanya dugaan kurang lengkapnya berkas yang ia berikan, Bambang menampik. "Tanya ke penyidik saja. Saya diperiksa sejak pukul 9 pagi," kata dia.

MUH. SYAIFULLAH




Topik Terhangat:
Penembakan Polisi| Tabrakan Anak Ahmad Dhani |Mobil Murah|Miss World Info Haji

Berita Terpopuler:

BBM Ada di Android, BlackBerry Optimistis Bertahan
BBM Terbuka di Android, Penjualan BlackBerry?
Ngaku di Singapura, Nikita Mirzani Cuit dari Grogol
Jumpa Boediono, Ahok Melunak Soal Mobil Murah



Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya