Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. TEMPO/Seto wardhana
TEMPO.CO, Jombang - Lebih dari 30 kiai Nahdlatul Ulama (NU)--termasuk sejumlah kiai sepuh--sepakat mendukung Mahfud MD sebagai calon presiden (capres) 2014-2019. Mereka berharap presiden Indonesia berikutnya merupakan kader NU.
Dukungan untuk Mahfud muncul dalam pertemuan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, pada Rabu, 18 September 2013.
Sejumlah kiai sepuh yang hadir adalah KH Maimun Zubair dari Rembang, Jawa Tengah; KH Muchit Muzadi dari Jember, Jawa Timur; dan tuan rumah, pengasuh Ponpes Darul Ulum KH Dimyati Romli.
KH Maimun mengatakan, NU sebagai organisasi keagamaan terbesar layak mencalonkan kadernya sebagai capres. "Kader NU itu ada di mana-mana, kami mengharapkan presidennya dari NU, kalau bisa. Tapi semua di tangan Allah," kata Pengasuh Ponpes Al-Anwar, Rembang, ini.
Menurut dia, integritas NU pada negara tidak diragukan lagi dalam menjaga empat pilar demokrasi. Bahkan, ia sempat memaknai kepanjangan dari PBNU.
Mahfud Md Sebut Revisi UU Penyiaran Keblinger: Tugas Media Itu Investigasi, Kok Dilarang?
5 hari lalu
Mahfud Md Sebut Revisi UU Penyiaran Keblinger: Tugas Media Itu Investigasi, Kok Dilarang?
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengkritisi rencana DPR RI untuk merevisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran atau UU Penyiaran. Mahfud mengatakan aturan-aturan diusulkan dalam revisi undang-undang tersebut keblinger atau sesat.
Penjelasan Mahfud Md Soal RUU MK yang Dia Sebut Kini Tak Lagi Jadi Ancaman
5 hari lalu
Penjelasan Mahfud Md Soal RUU MK yang Dia Sebut Kini Tak Lagi Jadi Ancaman
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi RUU MK yang baru saja diterima Menko Hadi Tjahjanto di tingkat Panja. Padahal, RUU tersebut sempat ditolak Mahfud.