JK: Jokowi Populer karena Blusukan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 18 September 2013 06:48 WIB

Jusuf Kalla (kiri) berbincang denganJoko Widodo atau Jokowi (kanan). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla menilai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mudah mendapatkan simpati publik karena memiliki gaya kepemimpinan yang otentik. Menurut Kalla, metode kepemimpinan Jokowi yang otentik salah satunya gemar "blusukan" ke permukiman warga.

"Dia beda dari yang lain. Meskipun dalam jangka panjang masih perlu membuktikan kualitasnya, tapi (gaya Jokowi) itu otentik," kata Kalla saat berbicara dalam Seminar "Authentic Leadership, Menggagas Kepemimpinan Indonesia Masa Depan" di Auditorium Magister Managemen UGM pada Selasa sore, 17 September 2013.

Menurut Kalla, gaya otentik Jokowi, seperti blusukan ke kampung-kampung, susah ditiru politikus lainnya. Apabila ada yang meniru, JK memastikan, efek yang muncul bukan simpati publik. "Keotentikan itu penting dalam kepemimpinan," kata JK.

Ketika berkunjung ke Bandung, Kalla mengaku memberi saran kepada Wali Kota Ridwan Kamil, yang baru dilantik, tidak perlu meniru gaya Jokowi yang gemar blusukan. Kalla meminta Ridwan tetap memimpin dengan gayanya sendiri. "Follower tak pernah sukses," ujar dia.

Dia berpendapat demikian karena keotentikan gaya politikus dipengaruhi oleh karakter personal yang kompleks. Kalla memberi contoh memahami gaya Jokowi yang suka blusukan karena berasal dari Solo. "Karakter orang Jawa, suka memberi sinyal untuk menyampaikan sesuatu. Jokowi mungkin merasa lewat blusukan pesannya sampai ke publik," ujar dia.

Gaya seperti ini, kata dia berbeda dengan dirinya yang asli Sulawesi Selatan. Kata Kalla, karakternya lebih suka berbicara terang-terangan secara terbuka. "Makanya Jokowi dan Ahok, beda-beda juga gayanya," ujar dia.

Pada acara yang sama, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, mengatakan gaya politikus terkait dengan pencitraan. Namun, dia membantah anggapan banyak orang yang kerap sinis dengan upaya pejabat publik melakukan pencitraan. "Baru salah kalau pencitraan positif, tapi faktanya negatif," kata dia.

Salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat itu menilai Presiden pertama Indonesia, Bung Karno, merupakan sosok politikus yang memahami fungsi pencitraan dengan baik. Dia memberi contoh, dalam sejarah tercatat, Bung Karno meminta foto ulang saat berpose berangkulan dengan Panglima Sudirman. "Dia tahu pencitraan di foto itu memiliki pengaruh besar dalam sejarah, makanya minta difoto ulang dengan hasil lebih baik," ujar dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Topik terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani
| Info Haji | Penembakan Polisi | Miss World

Berita lainnya:
Jokowi - Ahok `Menggoyang` Mal di Jakarta

`Penganiaya Janda Penjual Kopi Bukan Pro Hercules`

Hercules Minta Penyiksa Pedagang Kopi Ditembak

Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia

Video Vicky Prasetyo Dominasi Terpopuler YouTube

Jaden Smith: Sekolah Hanya Alat untuk Cuci Otak

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

9 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

9 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

12 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

12 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

13 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

13 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

13 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

14 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

14 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

15 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya