Cara PKS Menyeleksi Calon Legislatornya  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 17 September 2013 13:52 WIB

Partai Keadilan Sejahtera (PKS). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil, mengatakan partainya mempunyai mekanisme sendiri untuk menyeleksi calon legislator. Calon yang memutuskan untuk maju tidak mengusulkan diri. Akan tetapi, kata Nasir, mereka dicalonkan kader lain yang kemudian dilakukan pemilihan umum internal.

"Makanya tak pernah ada lobi-lobi dengan pimpinan pusat," kata Nasir sebelum rapat paripurna di kompleks parlemen Senayan, Selasa, 17 September 2013. Kader PKS, kata dia, mempunyai standar untuk merekomendasikan calon legislator. Syaratnya, ujar dia, memenuhi akhlak moral, intregitas, mempunyai basis massa di daerah, dan kedekatannya dengan konstituen.

Nasir menambahkan, mekanisme ini berlaku untuk calon legislator dari Dewan Perwakilan Rakyat daerah dan pusat. Nama yang memperolah suara paling banyak, kata dia, dipastikan mendapatkan urutan pertama dalam daftar calon legislator.

Hasil pemilihan internal, Nasir melanjutkan, diserahkan ke dewan pimpinan pusat untuk disahkan. Dia membenarkan apabila pusat bisa mengganti urutan nomor calon yang sudah masuk dalam daftar calon legislator berbeda dengan pemilihan. Ada pertimbangan sendiri untuk mengubah penomoran.

Pertimbangan itu, kata Nasir, melihat kebutuhan tokoh tersebut masih diperlukan di parlemen ke depan. "Baru ada satu tokoh yang namanya semula diurutan keempat, tapi karena diperlukan digeser ke urutan pertama," ujar anggota Komisi Hukum DPR ini. Dia menolak menyebut nama tokoh tersebut.

Partai Keadilan Sejahtera, kata Nasir, tak akan mencalonkan kembali kader yang bermasalah. "Misalnya, Pak Arifinto, Pak Misbakhun, tak kami calonkan lagi menjadi calon legislator di 2014," kata Nasir. Arifinto adalah legislator dari PKS yang kepergok nanton video porno saat rapat paripurna DPR.

Sedangkan Misbakhun pernah terseret dalam perkara dugaan pemalsuaan dokumen dalam Letter of Credit (L/C) Bank Century. Dia tidak lagi bernaung di PKS, tapi berlabuh ke Partai Golkar dan kini maju kembali sebagai calon legislator.

Nasir menegaskan, mekanisme ini bertujuan menjaring legislator yang berkualitas. Dia tak ingin legislator bermasalah dengan etika atau berurusan dengan korupsi karena nama partai yang tetap menjadi sorotan.

SUNDARI

Berita Terpopuler:
Ahmad Dhani Rahasiakan 7 Korban Meninggal ke Dul
Maudy Ayunda, Dari Makan Cacing sampai Doraemon
Penggemar Gemas, Beyonce Ditarik ke Luar Panggung
Single Terbaru Katy Perry Ditentang Pencinta Hewan
Maia Penuhi Panggilan Polisi Sebagai Saksi

Berita terkait

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

1 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

12 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

33 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

39 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

40 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

40 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

41 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

42 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

42 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

42 hari lalu

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

Sejumlah caleg petahana diprediksi gagal mempertahankan kursinya dalam pemilihan legislatif 2024. Berikut ini di antaranya

Baca Selengkapnya