Spanduk Dukung Tersangka Kasus Korupsi Bertebaran  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 16 September 2013 18:12 WIB

Idham Samawi. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Spanduk dukungan terhadap Idham Samawi, tersangka korupsi dana hibah Persatuan Sepak Bola Indonesia Bantul sebesar Rp 12,5 miliar, membentang di pojok utara timur Beteng Keraton, Yogyakarta. Kain bentang berukuran 6 meter x 90 sentimeter ini terpajang di antara Jalan Ibu Ruswo dan Jalan Brigjen Katamso.

Pembuat spanduk salah mengeja nama bekas Bupati Bantul yang kini menjabat Ketua PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta itu. Pada spanduk berwarna hitam itu tertulis: Becik ketitik ala ketoro. Sing becik ngih pak Idam. Sing olo antek-antek kapitalis. Tulisan itu memakai cat berwarna-warni. Ada merah, kuning, biru, dan putih. Spanduk ini mulai terpasang sejak Ahad, 15 September 2013. Tak ada identitas organisasi atau kelompok pada spanduk itu.

Sekretaris PDI Perjuangan DIY Bambang Prastowo menilai pemasangan spanduk itu merupakan bentuk aksi spontan terhadap nasib Idham. “Itu kan sifatnya positif. Tidak melanggar,” kata Bambang, Senin, 16 September 2013. Dia menjelaskan, partainya tak membahas dukungan terhadap Idham lewat spanduk. “Bentuk dukungan terhadap Pak Idham dari partai bukan dengan cara itu.”

Bahkan, katanya, Idham hingga kini belum mendapat surat keterangan penetapan sebagai tersangka korupsi dari Kejaksaan Tinggi Yogyakarta. Selain itu, kasus dugaan korupsi hibah Persiba Bantul tak mempengaruhi pencalonan Idham sebagai calon anggota DPR. “Tidak ada aturan dari Komisi Pemilihan Umum yang menunjukkan tersangka korupsi harus mengundurkan diri dari pencalonan sebagai legislator,” katanya.

Sebelumnya, puluhan Satgas PDI Perjuangan mendatangi kantor koran Tribun Jogja pada akhir Agustus 2013. "Mereka protes karena menganggap pemberitaan kasus korupsi di Bantul terkesan memojokkan Idham," ujar Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Jogja, Krisna Sumargo, awal September 2013.

Baharuddin Kamba, aktivis dan pegiat antikorupsi dari Jogja Corruption Wacth, minta Kejaksaan tidak terpengaruh dukungan kepada Idham. "Supaya tidak mempengaruhi saksi dan massa, Kejaksaan segera saja menahan tersangka," kata dia. Hingga kini penanganan kasus Idham oleh Kejaksaan Tinggi memasuki tahap evaluasi hasil pemeriksaan saksi.

Cara mempengaruhi proses hukum sebelumnya terjadi pada persidangan 12 anggota Kopassus dalam kasus pembunuhan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Puluhan orang dari berbagai kelompok memberikan dukungan kepada terdakwa dengan berbagai aksi, yang dibiarkan oleh aparat keamanan.

SHINTA MAHARANI | MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

7 Desember 2018

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya mengusulkan agar pemerintah mengkaji remunerasi bagi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

12 September 2018

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

Dua mantan pejabat Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail dan Harry Prihanto, dituduh merugikan negara Rp 10,7 miliar dalam korupsi proyek Jalan Nangka.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya