TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI, Jenderal Timur Pradopo, akan melakukan evaluasi internal menyikapi tewasnya Ajun Inspektur Dua Anumerta Sukardi yang bekerja sampingan mengawal enam truk. "Meninggal bukan pada saat berdinas," kata Timur ketika ditemui di kompleks parlemen Senayan, Senin, 16 September 2013.
Timur menuturkan, evaluasi akan membahas kesejahteraan personel kepolisian. Dia membenarkan bila anggaran kepolisian dirasa kurang. Namun, anggaran yang ada itu harus digunakan secara maksimal. Tak hanya kepolisian, kata dia, setiap kementerian atau lembaga pasti merasa anggaran belum mencukupi.
Meski anggaran tak mencukupi, kata Timur, tugas kepolisian untuk melayani masyarakat tetap harus diutamakan. "Intinya, pelayanan masyarakat tak boleh terganggu," ujar dia.
Pada 2013, anggaran kepolisian mencapai Rp 45,6 triliun. Kepolisian mengeluhkan lembaganya tak punya anggaran untuk melengkapi seluruh polisi dengan rompi antipeluru dan perlengkapan keamanan lainya. Hampir 70 persen anggaran habis untuk membayar gaji 400 ribu anggota kepolisian.
Kurangnya kelengkapan keamanan ini menyebabkan terjadinya penembakan aparat kepolisian di empat tempat. Terakhir, Brigadir Satu Ruslan Kusuma, anggota Sabhara Markas Besar Polri. Sebelumnya, Aipda Anumerta Sukardi ditembak di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa pekan lalu.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
4 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.