Danjen Kopassus Pastikan Bentuk Pasukan Antiteror

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 13 September 2013 14:29 WIB

Pasukan Kontra Teror Bravo VIII TNI AU membentuk formasi usai melumpuhkan teroris saat penyerbuan pada simulasi pembebasan sandera di mall BIP, Bandung, Jabar(13/12). Pasukan harus membebaskan sandera dan ancaman bom yang dilakukan kelompok teroris. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bogor - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Agus Sutomo memastikan jika pasukan antiteror Tentara Nasional Indonesia terbentuk, maka pasukan itu akan bekerja sama dengan Detasemen Khusus 88 milik Kepolisian. "Itu sudah pasti," kata Agus di acara Indonesia Peace and Security Center, Bogor, Jumat, 13 September 2013.

Agus membantah jika akan ada tumpang-tindih tugas dan wewenang antara pasukan TNI dan Densus 88. Ia menyebut semua sudah ada payung hukumnya masing-masing. Salah satu yang disebutnya adalah Memorandum of Understanding antara Kepala Kepolisian Timur Pradopo dan Panglima TNI Moeldoko, "Waktu itu kan sudah ada MoU di rapat pimpinan TNI dan Polri," kata Agus.



Menurut Agus, pembentukan pasukan antiteror TNI ini sudah lama digagas dan tidak ada hubungannya dengan ancaman teror yang terjadi belakangan ini. "Ya, ancaman memang ada, tapi TNI sejak berdiri selalu siap 24 jam jika dibutuhkan," kata dia. "Kalau lihat orang lain nyawanya terancam kan wajib kita tolong, tidak usah diminta," ujar Agus.

Tentara Nasional Indonesia sedang menggodok pembentukan pasukan antiteror. Pasukan ini akan terdiri dari satuan-satuan elite, yaitu Detasemen Jala Mangkara TNI Angkatan Laut, Detasemen Bravo 90 TNI Angkatan Udara, dan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat.



Pembentukan pasukan ini diungkapkan oleh Panglima TNI Moeldoko seusai dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Moeldoko menyatakan akan membentuk tim yang sama dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror dari Mabes Polri.

Niat ini sudah mendapat dukungan dari Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat. Komisi Pertahanan tidak melihat adanya permasalahan terkait usulan Moeldoko tersebut. "Tidak menghabiskan anggaran besar. Kan, memakai anggaran yang tersedia," kata anggota Komisi Pertahanan DPR Max Sopacua.

TRI ARTINING PUTRI


Advertising
Advertising





Berita Terkait
Kembangkan UKM, Agus Marto Gandeng Jokowi
BI Siapkan Food Court-ATM di Blok G Tanah Abang
Jokowi Tanggapi Santai Kritik Amien Rais






Terpopuler
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen
Ini Gaya Hidup Zuckerberg yang Unik
MNC: Final Miss World 2013 di Bali
Ditemukan, Cadangan Air Raksasa di Kenya

Berita terkait

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya