Ridwan Hakim Akui Bertemu Fathanah di Kuala Lumpur

Reporter

Editor

Yuliawati

Kamis, 29 Agustus 2013 19:21 WIB

Putra ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Ridwan Hakim. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta --- Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, mengaku bertemu dengan Ahmad Fathanah, di Kuala Lumpur, Malaysia. Menurut Ridwan, dalam pertemuan itu hadir pula pengusaha Elda Devianne Adiningrat yang mengupayakan penambahan kuota impor daging sapi bagi PT Indoguna Utama.

"Dia ajak minum kopi di salah satu kafe di sana. Di sana ada orang lain, bu Elda," kata Ridwan saat bersaksi untuk Fathanah yang menjadi terdakwa kasus suap penambahan kuota impor daging sapi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2013.

Ridwan mengatakan, pertemuan yang berlangung pada Januari 2013 itu tak direncanakan. Menurutnya dia datang ke Malaysia lantaran diundang oleh bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. "Tiket pesawatnya dibayari oleh ustadz Luthfi," ujarnya.

Hari ketiga berada Kuala Lumpur, Ridwan ditelepon oleh Fathanah. Fathanah mengatakan berada di hotel yang sama dengannya. Orang dekat Luthfi itu lantas mengajaknya sarapan bersama. "Kami sarapan bersama ustadz Luthfi," ujarnya.

Usai sarapan, Luthfi lalu pergi ke acara yang diselenggarakan partainya. Sedangkan Ridwan mengikuti Fathanah yang mengajaknya ke kafe. Saat itulah ia pertama bertemu dengan Elda. "Sebelum pertemuan itu, saya sama sekali tidak kenal dengannya," ujarnya.

Saat ditanya oleh Hakim Sutio apakah dalam pertemuan tersebut membahas soal kuota impor daging, Ridwan mengelak. Dia mengaku tak tahu apa yang dibicarakan oleh Fathanah dengan Elda. "Waktu itu obrolannya tidak saya mengerti, tapi memang disinggung masalah angka," katanya.

Tak puas dengan jawaban itu, hakim Sutio terus mencecar. Tapi Ridwan tetap menampik bahwa ia ikut membahas kuota tersebut. "Iya, tapi saya bilang tidak tertarik dan tidak urus begituan," ujar dia.

Ridwan juga membantah bahwa dalam pertemuan itu ia meminta klarifikasi kepada Elda soal komisi Rp 17 miliar yang belum dipenuhi Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman. Menurut Ridwan, ia hanya menjelaskan terkait namanya yang dibawa-bawa dalam pemberitaan Majalah Tempo. "Saya bilang saya tak terlibat," katanya.

Dalam persidangan sebelumnya, Elda mengatakan pernah bertemu Ridwan dan Fathanah di Kuala Lumpur pada 20 Januari 2013. Menurut Komisaris PT Radina Niaga Mulia itu awalnya Fathanah ingin mempertemukan Elizabeth dengan Hilmi lantaran ada komisi sebesar Rp 17 miliar yang belum dipenuhi Elizabeth. Namun karena Elizabeth menolak datang, Hilmi akhirnya digantikan oleh Ridwan.

NUR ALFIYAH


Berita Terpopuler:
Demo Lurah Susan Digerakkan Dua Tokoh Ini
Pendemo: Rotasi Lurah Susan, Jokowi Masuk Surga

Warga Demo Lurah Susan, Takut Dikira Non-Muslim

Roy Suryo Salah Nyanyikan Indonesia Raya

Video Roy Suryo Salah Syair Indonesia Raya

Ferrari Ditilang Terobos Busway

Berita terkait

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

51 hari lalu

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

KPK Lelang Tanah dan Bangunan Terpidana Kasus Impor Daging Ahmad Fathanah

30 Juni 2022

KPK Lelang Tanah dan Bangunan Terpidana Kasus Impor Daging Ahmad Fathanah

KPK akan melelang tanah dan bangunan sitaan milik terpidana kasus suap pengurusan kuota impor daging dan tindak pidana pencucian uang Ahmad Fathanah.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

16 November 2021

Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) Luthfi Hasan Ishaaq yang dijatuhi vonis 18 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

2 Juni 2020

Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

PT PPI menyatakan pihak yang terlibat dalam dugaan suap impor daging sapi sudah tidak menjabat lagi di perusahaan.

Baca Selengkapnya

3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging

11 April 2020

3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging

Penyidik senior KPK Novel Baswedan kembali menyimggung kasus e-KTP dan suap impor daging.

Baca Selengkapnya

Kadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat

15 Agustus 2019

Kadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat

Rencana impor daging sapi asal Brasil dinilai dapat memicu persaingan pasar daging yang lebih sehat di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

KPK Akan Lelang Aset Sitaan Eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

22 Desember 2018

KPK Akan Lelang Aset Sitaan Eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

KPK akan melelang barang rampasan milik terpidana kasus suap daging sapi, Lutfi Hasan Ishaq dan Ahmad Fathanah.

Baca Selengkapnya

Meski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi

13 Oktober 2018

Meski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi

Direktur Eksekutif Tempo Institute, Mardiyah Chamim, mengatakan narasumber anonim dalam Indonesialeaks diterapkan untuk keselamatan informan.

Baca Selengkapnya

Patrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M

13 Juni 2017

Patrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M

Mantan Hakim MK Patrialis Akbar didakwa menerima suap sebesar USD 70 ribu dan Rp 4,043 juta dari pengusaha daging impor Basuki Hariman.

Baca Selengkapnya

Investigasi Suap, KPK Minta Bea-Cukai Buka Data Impor  

6 Maret 2017

Investigasi Suap, KPK Minta Bea-Cukai Buka Data Impor  

Bea-Cukai diminta membuka data impor komoditas pangan.

Baca Selengkapnya