TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Megawati Institute, Arif Budimanta membantah bayangan Joko Widodo di mata kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan lebih besar dari Ketua Umum Partai berlambang banteng moncong putih itu, Megawati Soekarnoputri. "Enggak ada, enggak. Bu Mega mempunyai kewibawaan tersendiri," kata Arif kepada Tempo saat ditemui dikantornya, Jakarta, Rabu 28 Agustus 2013.
Menurut Arif, karisma Megawati masih mampu mempengaruhi basis massa PDI Perjuangan di seluruh Indonesia. Kepemimpinan dari putri mendiang Presiden Soekarno ini dinilai kuat dalam mempersatukan organisasi partainya. "Apalagi yang ditakutkan, dia anak presiden dan dia pernah jadi presiden," kata dia.
Arif menuturkan hingga sekarang sosok Megawati masih dipercayai oleh internal partai. Kendati demikian, Dia mengakui sorak sorai pimpinan daerah PDIP yang mengelu-elukan Jokowi daripada Megawati menjadi calon presiden.
Sebelumnya, Peneliti dari Lembaga Penelitian Indonesia, Siti Zuhroh, mengatakan bahwa besar kemungkinan Megawati akan merestui Joko Widodo untuk maju dalam pemilihan presiden 2014 mendatang. Prediksi Siti itu didasarkan pada perkembangan dinamika di tubuh partai PDI Perjuangan.
Menurut Siti, saat ini jajaran elit PDI Perjuangan mulai memahami bahwa masyarakat lebih memilih Jokowi dibanding calon dari keluarga keturunan Presiden Sukarno.
Jokowi saat ini sudah memiliki banyak modal untuk maju sebagai calon presiden. Mulai dari keberhasilannya dalam memimpin Solo hingga dipercaya sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Saat masih menjabat menjadi Wali Kota Solo pada 2007, para pengamat sudah memprediksi bahwa langkah politik Jokowi akan berjalan mulus," kata Siti.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.