TEMPO.CO , Jakarta:Majelis Ulama Indonesia mengaku sempat diminta untuk menjadi penasehat di balik layar kontes Miss World 2013 oleh pihak MNC. Namun ajakan tersebut ditolak mentah-mentah.
"Kami tolak, karena itu kontraproduktif. Kalau kami terima, nama kontesnya harus berubah menjadi Miss Hijabers," ujar Ketua Bidang Kerjasama Internasional MUI Muhyidin Junaidi di kantornya, Jumat, 23 Agustus 2013. Menurut dia, MUI tetap keras menolak penyelenggaraan Miss World karena bertentangan dengan syariat islam.
"Ini kan bukan hal baru. Setiap tahun kami selalu menentang pengiriman delegasi ke kontes semacam Miss Universe ataupun Miss World," kata Muhyidin.
Dia menolak jika Miss World disamakan dengan pemilihan Abang None Jakarta ataupun Gadis Sampul di Indonesia. "Tentu saja berbeda, karena kontes-kontes itu punya standar etika yang disesuaikan," ujar Muhyidin.
Tujuan utama Miss World dan ajang sejenisnya, kata Muhyidin, justru lebih banyak berfokus pada beauty pageant. "Jadi kami menilai tidak logis saja kalau ada argumen yang menyebut penyelenggaraan Miss World di Indonesia akan mendongkrak pariwisata. Malaysia dan Turki jumlah turisnya tetap lebih banyak meskipun tidak menyelenggarakan Miss World," ujar Muhyidin.
MUI berharap penolakan masyarakat islam yang disuarakannya bisa didengarkan oleh pemerintah. "Harapan kami pemerintah mau mendengar aspirasi masyarakat, apalagi umat islam disini mayoritas. Itu kan hakikat demokrasi."
Meskipun menolak keras, MUI mengaku tak mengeluarkan fatwa haram. "Sifatnya hanya pernyataan penolakan saja," kata Muhyidin. "Mau dituruti atau tidak, itu bukan urusan kami. Yang jelas MUI sudah bersikap."
SUBKHAN
Berita terkait
YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi
51 hari lalu
Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah
Baca SelengkapnyaFatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka
51 hari lalu
Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.
Baca SelengkapnyaBamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Baca SelengkapnyaUlama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal
18 Desember 2022
MUI Kabupaten Bogor konsisten menjalankan program Pendidikan Kader Ulama.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro
21 November 2022
Berita seputar protes anggota DPRD DKI terhadap besarnya dana hibah Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta jadi pemuncak Top 3 Metro.
Baca Selengkapnya63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024
27 Juli 2022
Sebanyak 63 ormas Islam mendeklarasikan Al Mitsaq Al-Ukhuwah atau Kesepakatan Persaudaraan dalam salah satu rangkaian acara Milad ke-47 MUI.
Baca SelengkapnyaBuya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama
25 Juli 2022
Buya Hamka memiliki nama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau.
Baca SelengkapnyaMUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin
8 Juni 2022
MUI Kabupaten Lebak, Banten, meminta polisi menindak tegas Khilafatul Muslimin jika bertentangan dengan Pancasila
Baca SelengkapnyaMengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa
27 Mei 2022
Anwar Abbas menilai Syafii Maarif layak mendapatkan gelar Bapak Bangsa.
Baca SelengkapnyaMUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan
7 April 2022
MUI akan memantau seluruh tayangan dan memberikan catatan bagi mereka yang tidak menunjukkan pesan pencerahan.
Baca Selengkapnya