Dahlan Iskan membaca KoranTempo yang memuat berita dirinya di Kantor Tempo, di Kebayoran Baru, Jakarta, kamis 11 Juli 2013. Tempo/Rully Kesuma
TEMPO.CO, Samarinda -- Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan belum memutuskan maju guna mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Meski demikian, Dahlan Iskan di Samarinda, Kalimantan Timur, memberi isyarat jika dirinya bakal maju bersaing bersama tokoh nasional lain dalan konvensi 15 September mendatang.
Nama Dahlan Iskan masuk dalam daftar panggil Komite Konvensi Partai Demokrat bersama 11 nama tokoh nasional. Di antaranya, Gita Wiryawan, Marzuki Alie, Mahfud Md., Pramono Edhie Wibowo dan Irman Gusman. "Saya sudah mendengar ini sudah empat bulan lalu," kata Dahlan Iskan di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 20 Agustus 2013 malam.
Dahlan mengatakan, kala mengetahui dirinya dicalonkan, dia berkirim surat kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Intinya meminta kepastian menyangkut masuknya dirinya dalam daftar capres Demokrat.
Dalam surat itu Dahlan menyebutkan ada tiga syarat yang harus terpenuhi jika dirinya akan maju. Syarat pertama, dirinya tak mencalonkan jika dukungan rendah. "Jika dukungannya hanya 4 sampai 7, saya tak akan mencalonkan. Menurut saya, itu rendah. Kalau tetap maju dengan rating rendah itu tak tahu diri namanya," kata Dahlan Iskan.
Syarat kedua, dirinya tak akan mencalonkan jika tak mendapat restu dari SBY. Syarat terakhir Dahlan tak akan mendaftar jika seorang tokoh yang diseganinya maju. Siapa tokoh tersebut? "Jangan, saya tidak bisa sebutkan," kata Dahlan.
Dahlan mengatakan, berdasarkan perkembangan terakhir, hingga kini rating dirinya terus naik. Ditambah lagi, ujar Dahlan, Pak SBY menyuruhnya untuk maju. Kemudian, tokoh yang diseganinya, sepekan lalu mendatangi dirinya dan menyuruh Dahlan untuk maju karena sang tokoh tak maju dan mendukung Dahlan.
"Tiga syarat yang saya ajukan gugur semua, maka lihat 15 September nanti. Nama saya tercantum atau tidak di situ. Tapi yang pasti saya akan tanya istri saya terlebih dulu untuk maju," kata pemilik Jawa Pos Grup ini.
