TEMPO Interaktif, Poso: Kepala Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Karminalis Ndele (48) ditemukan tewas dengan kepala terpenggal. Kepalanya ditemukan warga di Kelurahan Sayo, Kecamatan Poso Kota, Jumat (5/11) sekitar pukul 00.05 Wita. Kini kepala korban ada di Rumah Sakit Umum Daerah Poso, sedangkan tubuh korban belum ditemukan. Kepala korban yang dibungkus plastik ditemukan warga yang sedang melintas jalan poros trans Sulawesi, tepatnya di Kelurahan Sayo. Meski aparat keamanan dari Polri dan TNI serta masyarakat sudah melakukan pencarian namun sampai Jumat siang, tubuh korban belum ditemukan. Informasi yang dikumpulkan dilapangan menyebutkan sebelum kejadian Karminalis Ndele masih berada di rumahnya di Desa Pindepada. Sekitar pukul 20.00 Wita, datang serorang tak dikenal bertamu. Sementara itu istri korban, Yari Tovaki sedang memasak di dapur. Yari tak sempat memperhatikan wajah orang tersebut yang kemudian mengajak Karminalis ke luar. Selang satu jam kemudian di Kelurahan Sayo terdengar ledakan keras. Wakil Kapolda Sulawesi Tengah Komisaris Besar Sukirno membenarkan penemuan kepala orang tanpa tubuh itu. Menurutnya, sebelumnya ada warga yang tidak menyebutidentitasnya menelepon ke Polres Poso dan menyampaikan, kalau ia menemukan dan mencurigai sebuah kantongan plastik warna hitam, yang dibuang pengendara mobil Toyota Kijang di pinggir jalan Desa Sayo.Setelah menerima laporan tersebut, polisi langsung menuju ke lokasi kejadian memeriksa kantongan plastik tersebut. ?Begitu diperiksa, eh ternyata isinya adalah kepala manusia dengan mata terbelalak tanpa tubuh,? kata Sukirno. Menurutnya, peristiwa pemenggalan kepala merupakan kejadian paling sadis pasca ditekennya Deklarasi Malino, akhir Desember 2001. ?Memang, pada peristiwa tahun 2000 banyak mayat yang ditemukantanpa kepala dan ada yang tanpa tubuh. Setelah itu, baru ada lagi sekarang,? ujarnya.Penemuan kepala itu membuat tegang suasana di Desa Pinedapa. Ratusan orang berkumpul di rumah Karminalis Ndele untuk bersiap-siap melakukan ibadah kebaktian. Mereka khawatir jangan-jangan pembunuh kepala desanya itu masih berada di Pinedapa. Kapolda Aryanto Sutadi menenangkan warga dan meminta mereka tidak terpancing untuk melakukan pembalasan. ?Percayakanlah sepenuhnya kepada pihak kepolisian,?" kata Aryanto di hadapan warga yang siap-siap akan melaksanakan ibadah kebaktian.Darlis?Tempo