Jokowi dan cagub Jatim Bambang Dwi Hartono menyalami warga di Ngawi, Jatim (18/8). ANTARA /Siswowidodo
TEMPO.CO, Ponorogo - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, program Calon Gubenur Jawa Timur Bambang-Said yang akan memberikan dana Rp 500 juta pada desa setiap tahun merupakan keberanian program politik anggaran yang sangat tepat dan berani. "Ini merupakan keputusan yang sangat luar biasa yang akan memakmurkan desa," katanya kepada Tempo, seusai berkampanye di Ponorogo, Ahad 18 Agustus 2014.
Jokowi-begitu dia biasa disapa mengatakan, untuk memajukan Jawa Timur membutuhkan pemimpin yang berani dalam menentukan sikap. Bambang-Said merupakan calon yang paling berani diantara calon gubenur yang lain. Hal ini bisa dilihat dari tegasnya membuat program desa Jempol dengan mengucurkan dana Rp 500 juta ke desa setiap tahunnya.
Dengan program tersebut, menurut Jokowi, uang pemerintah akan berputar di desa untuk menjalankan program pembangunan dan desa bisa makmur. "Jadi uang tidak hanya diberikan ke kota saja," ujarnya.
Dikatakan oleh Jokowi, kalau uang pemerintah berputar di desa maka desa akan kuat, baik dari sisi ekonomi maupun kesejahteraan masyarakatnya. Selain itu, dia mengatakan, jika uang dialirkan ke desa dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat yang hidup di desa.
Selama ini menurut Jokowi, pemerintah Jawa Timur mengatakan pertumbuhan ekonominya meningkat. Tetapi masih perlu di pertanyakan siapa yang merasakan peningkatannya. "Yang merasakan bukan langsung rakyat kecil, bukan juga desa." Ujanrnya.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
12 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.