Aktivis Beberkan Pejabat Aceh Yang Korupsi kepada MenKoPolHubKam, Widodo A.S.

Reporter

Editor

Kamis, 4 November 2004 14:23 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Dua aktivis lembaga swadaya masyarakat memenuhi panggilan penguasa darurat sipil daerah Nanggroe Aceh Darussalam pada Kamis (4/10) pagi. Mereka dipanggil terkait dengan tuduhan indikasi korupsi pejabat pemerintah daerah saat rombongan Menkopolhukam Widodo AS berkunjung ke propinsi itu. Kedua aktivis itu adalah Akhiruddin Mahyudin, ketua Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi (Sorak) dan Teuku Kamal, koordinator Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Aceh (PEKA). Keduanya hadir di sekretariat penguasa darurat sipil didampingi dua penasehat hukum dari Tim Advokasi Kelompok Kerja Aceh Damai Tanpa Korupsi yakni Bambang Antariksa dan Nurul Iksan. Akhiruddin dan Kamal yang tiba sekitar pukul 10.00 Wib diterima asisten I Penguasa Darurat Sipil Bidang Intelijen Komisaris Besar Rusli Saleh. Sedangkan kedua pengacara hanya menunggu di luar ruangan. Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam. Ditemui seusai pemeriksaan, Akhiruddin mengatakan pemanggilan itu bersifat undangan melalui selembar surat yang diterimanya pada Selasa (2/11) lalu. Mereka, kata dia, diminta mengklarifikasi soal tuduhan korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah daerah yang mereka sampaikan di hadapan Menko Polhukam Widodo AS beberapa waktu lalu di Banda Aceh. “Kami diminta membawa data dan bukti-bukti dugaan korupsi yang dilakukan pemerintah pusat,” kata Akhiruddin kepada wartawan. Akhirudin mengaku belum mengambil sikap soal permintaan itu. Pasalnya, kata dia, pihaknya akan mengkaji kembali kemana sebaiknya data-data itu diserahkan. “Kami akan lihat lagi kemana sebaiknya data-data yang kami miliki diserahkan,” ujarnya. Akhiruddin dan Teuku Kamal membantah adanya tekanan fisik maupun mental selama pemeriksaan. “Kami hanya dimintai keterangan. Pertemuan berlangsung santai dan rileks,” kata Kamal. Asisten I Penguasa Darurat Sipil Komisaris Besar Polisi Rusli Saleh menolak memberi keterangan kepada wartawan. “Saya ini bidang intelijen, jadi tidak berhak memberi keterangan apapun,” ujarnya. Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Menkopolhukam Widodo AS dan sejumlah menteri lainnya pada Senin (1/11), Akhiruddin dan Kamal mempertanyakan komitmen pemerintahan SBY untuk memberantas korupsi di Aceh. Dalam pertemuan yang berlangsung di halaman belakang kediaman gubernur Aceh itu, keduanya meminta pemerintah pusat dan aparat penegak hukum agar serius memberantas korupsi di propinsi yang dijuluki Serambi Mekkah itu. Yuswardi A. Suud

Berita terkait

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani

Baca Selengkapnya

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

7 Desember 2018

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya mengusulkan agar pemerintah mengkaji remunerasi bagi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

12 September 2018

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

Dua mantan pejabat Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail dan Harry Prihanto, dituduh merugikan negara Rp 10,7 miliar dalam korupsi proyek Jalan Nangka.

Baca Selengkapnya

Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

7 November 2017

Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberhentikan Fahmi Zulfikar, anggota DPRD DKI yang terlibat korupsi UPS.

Baca Selengkapnya

Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

3 November 2017

Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

Dalam kasus dana purna tugas ini sebanyak 17 anggota DPRD Kota Yogyakarta periode 1999-2004 lainnya sudah menjalani hukuman.

Baca Selengkapnya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

25 Oktober 2017

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Harianto diperiksa penyidik KPK di Polres Nganjuk.

Baca Selengkapnya

Cegah Korupsi di DKI Jakarta, Ini Cara Kerja Dua Tim Khusus KPK

4 Oktober 2017

Cegah Korupsi di DKI Jakarta, Ini Cara Kerja Dua Tim Khusus KPK

Tim koordinasi supervisi bekerja sama dengan perangkat daerah untuk mencegah korupsi di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

OTT di Batubara, Ada Indikasi Terkait Fee Proyek

14 September 2017

OTT di Batubara, Ada Indikasi Terkait Fee Proyek

Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen terjaring dalam OTT KPK. Ia diduga menerima fee proyek.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes, Bekas Anak Buah Nazaruddin Divonis 3 Tahun Penjara  

13 September 2017

Korupsi Alkes, Bekas Anak Buah Nazaruddin Divonis 3 Tahun Penjara  

Mantan anak buah Nazaruddin, Marisi Matondang, divonis tiga tahun penjara.

Baca Selengkapnya