34 Warga Syiah Dipaksa Teken Ikrar Syahadat

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 10 Agustus 2013 03:51 WIB

Sejumlah warga Syiah bersama harta bendanya menunggu untuk di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan warga dan ulama menuntut warga Syiah dipindahkan dari Madura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO , Jakarta:Kuasa Hukum pengungsi Syiah dan Direktur Eksekutif Yayasan Bantuan Hukum Universalia, Hertasning Ichlas mengatakan seorang warga Syiah Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura dijemput oleh Mat Hasan, Kepala Desa Karanggayam dan polisi.

Mereka dibawa ke rumah kiai Safiudin Gersempal di Omben. Bupati Sampang Fanan Hasyib dan Kepala Kesbangpol Sampang Rudi Setiadi dan Kepala Polsek Omben sudah menunggu mereka di rumah itu. "Mereka dijemput dari rumahnya lalu dipaksa menandatangani ikrar yang berisi syahadat ulang untuk kembali ke ajaran Ahlus Sunnah," ujar Herta.

Warga Syiah itu dipaksa untuk meneken 9 ikrar di hadapan tokoh dan pemerintah yang intinya syahadat ulang, menganggap ajaran Tajul Muluk sesat dan kembali ke Ahlus Sunnah. Ada pesan-pesan bahwa jika tidak menandatangani tidak dijamin keamanan rumah dan keselamatannya.

Warga Syiah ini menolak ikrar pembaiatan ulang. Hertasning mengatakan mereka lalu dikawal polisi ke Mapolres dan bertemu Wakapolres, dan dibawa ke terminal bis. Mereka disuruh keluar dari Rusunawa karena takut tidak aman. Warga Syiah itu lalu memilih melaju dengan bus ke Jakarta dengan alasan takut penolakan ikrar berdampak pada kekerasan dan perusakan rumahnya.

Hertaning dari YLBHU mengaku sudah ada 34 orang warga Syiah yang mengalami hal serupa. Pemaksaan ikrar terhadap warga Syiah telah terjadi 5 hari belakangan. Pemaksaan itu berhasil membuat sejumlah warga Syiah meneken ikrar pertobatan yang sebenarnya ditolak tegas oleh Presiden SBY. Rapat penyelesaian rekonsiliasi kala itu berlangsung di Surabaya bersama 10 menteri, Kapolri, Gubernur Jawa Timur dan Bupati Sampang.

YLBHU memandang pemaksaan itu sebagai pembangkangan terhadap aturan pemerintah. "Negara kita ini lemah dalam menindaklanjuti tindak kebencian yang dilakukan oleh aparatnya sendiri di daerah," kata Herta.

“Fase-fase lebaran sangat berbahaya, terdapat sekitar 34 warga Syiah yang tak mengungsi, kondisi mereka terus mendapat ancaman oleh para warga sekitar, hal ini juga terjadi pada hari-hari sebelumnya,” kata Hertasning.

APRILIANI GITA FITRIA

Berita terkait

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

20 Februari 2018

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

Pilkada Sampang diikuti tiga pasangan calon.

Baca Selengkapnya

Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

24 Mei 2017

Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

Pemkab Sampang menjamin warga Syiah yang mengungsi di Sidoarjo bisa menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

12 Oktober 2016

Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

"Sudah kewajiban kami melindungi. Jika ada yang nekad membubarkan,
akan berhadapan dengan kami,"kata Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji.

Baca Selengkapnya

Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

11 Oktober 2016

Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

Hasil mediasi disepakati bahwa perayaan Hari Asyura di Kendari dihentikan.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

11 Oktober 2016

Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengelar mediasi membahas polemik soal rencana peringatan Asyuro.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

9 Oktober 2016

Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

Sebelumnya, beberapa orang yang mengatasnamakan diri Forum Umat Islam mendatangi Polda Jawa Tengah menolak kegiatan kaum Syiah.

Baca Selengkapnya

Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

7 September 2016

Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

Komisi Nasional Perempuan mendesak pemerintah segera memenuhi hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya mereka.

Baca Selengkapnya

Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

17 Agustus 2016

Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

Pengungsi Syiah merasa masih mengalami diskriminasi karena tinggal di tempat pengungsian sejak 2012.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

19 Januari 2016

Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

Wali Kota Bogor dinilai melanggar undang-undang ketika melarang warganya yang menganut Syiah merayakan hari besar agamanya.

Baca Selengkapnya

MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

11 Desember 2015

MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

"Kami dituduh menodai agama, meresahkan masyarakat, tapi tidak ada buktinya."

Baca Selengkapnya