TEMPO.CO, Jakarta - Meski berstatus debutan, Partai NasDem menargetkan perolehan yang tidak main-main pada Pemilu 2014. NasDem ingin memperoleh 100 kursi di Senayan pada pemilu mendatang.
"Ini target, sedikit-dikitnya segitu," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat ditemui di rumah pribadi Jusuf Kalla, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Agustus 2013. Dengan target ini, ia berharap NasDem bisa menempati posisi tiga besar di parlemen.
Surya mengatakan, untuk mencapai target ini tidak mudah. Oleh karena itu, partainya harus berupaya dengan lebih keras untuk mencapai target yang luar biasa ini. Menurut bos Media Grup ini, jika hanya melakukan upaya konvensional, partai tidak akan memperoleh hasil yang luar biasa. "Kami juga menyadari waktu yang tersedia amat terbatas," ujar dia.
Langkah pertama yang dilakukan adalah konsolidasi infrastruktur partai hingga ke tingkat desa. Konsolidasi internal ini diharapkan selesai dalam jangka waktu dua bulan ke depan. Langkah kedua adalah kaderisasi dan pemberian motivasi pada seluruh calon legislatif yang masuk daftar. Mereka diharapkan menjadi ujung tombak partai untuk menjual gagasan mengenai restorasi Indonesia.
Langkah terakhir yang dilakukan NasDem mengharapkan sosialisasi partai di tengah masyarakat dengan bantuan media massa. "Kalau masyarakat sudah jenuh dengan partai yang ada, pilih partai baru yang menjadi harapan mereka," kata dia.
Dia mengatakan, jika tak mampu mencapai tiga besar NasDem sebaiknya membuang mimpi mengajukan calon presiden. Surya memilih menunggu hasil pemilu legislatif sebelum memutuskan langkah apa yang diambil terkait pengajuan calon presiden. "Kami tetap konsisten dengan sikap ini," ujar Surya.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN
1 hari lalu
Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.
Baca SelengkapnyaKoalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi
1 hari lalu
Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.
Baca SelengkapnyaMendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol
3 hari lalu
Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.
Baca SelengkapnyaBamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik
28 hari lalu
Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.
Baca SelengkapnyaPilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya
29 hari lalu
Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi
34 hari lalu
LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.
Baca Selengkapnya8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?
36 hari lalu
PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?
Baca SelengkapnyaDaftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan
37 hari lalu
Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaMK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu
38 hari lalu
Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,
Baca SelengkapnyaMK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima
38 hari lalu
Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Selengkapnya