Pejabat Pemukul Pramugari Sriwijaya Ngaku Diancam  

Reporter

Rabu, 24 Juli 2013 17:54 WIB

Nur Febriani didampingi adiknya Shita Destiya (kiri), saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemukulan terhadap dirinya di Jakarta (7/6). Saat ini Zakaria Umar Hadi ditahan di Mapolsek Pangkalan Baru, Pangkal Pinang, atas dugaan penganiayaan. Tempo/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Sungailiat -- Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Bangka Belitung yang kini menjadi terdakwa dalam kasus pemukulan pramugari Sriwijaya Air, Zakaria Umar Hadi, mengaku mendapatkan ancaman dari pramugari Sriwijaya Air, Nur Febriani.

"Saya sudah berusaha minta maaf. Namun Nur Febriani mengatakan bahwa akan memperpanjang kasus ini karena suaminya adalah seorang anggota dewan. Selain itu, ayahnya bertugas di Mabes Polri," ujar Zakaria dalam persidangan yang digelar Rabu, 24 Juli 2013.

Dikatakannya, apa yang disampaikan Nur Febriani tersebut ternyata benar. Setelah diselidiki pihaknya, diketahui bahwa benar suami Nur Febriani adalah seorang anggota dewan dan ayahnya jenderal bintang dua di Mabes Polri.

"Ancamannya ternyata benar. Akibatnya, saya ditahan selama 26 hari dan upaya penangguhan penahanan saya tidak disetujui," ujar dia.

Menurut Zakaria, kasusnya terkesan direkayasa karena ia menduga banyak tekanan kepada aparat hukum untuk menindaklanjuti kasusnya. (Lihat juga: Menteri Mangindaan Dukung Proses Hukum Pramugari)

Tudingan Zakaria tersebut langsung dibantah oleh hakim ketua Pengadilan Negeri Sungailiat yang memimpin persidangan, yakni Albertina Ho. Menurut Albertina, apa yang dikatakan Zakaria tidak pantas disampaikan dalam persidangan.

"Jika ada tekanan dalam kasus ini, berarti Zakaria juga menuding kami menggelar kasus ini pesanan pejabat. Saya tegaskan bahwa itu tidak benar. Proses persidangan sesuai dengan prosedur dan mekanisme hukum yang ada," ujar Albertina. (Lihat Kronologi Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air)

Bantahan senada juga disampaikan oleh ayah kandung Nur Febriani, Sutio, yang pada saat itu turut hadir dalam persidangan. "Tidak benar jika saya adalah jenderal bintang dua yang bertugas di Mabes Polri. Saya hanya orang biasa. Kalau saya jenderal bintang dua, tidak mungkin saya berpakaian seperti ini dan membawa tas jelek seperti ini," ujar Sutio.

Sidang dengan terdakwa Zakaria akan kembali dilanjutkan minggu depan. Menurut rencana, jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Sungailiat akan membawa tiga saksi tambahan.

SERVIO MARANDA

Berita terkait:

Pemerintah Beri Jaminan untuk Pemukul Pramugari

Baru Pertama Ketemu Penumpang Seperti Zakaria Umar

'Pramugari Sriwijaya Air Jangan Mau Diajak Damai'

Berita terkait

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

3 jam lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

6 jam lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

7 jam lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

11 jam lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

2 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

2 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya