Acara Upacara 17 Agustus di Puncak Semeru Diprotes

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 19 Juli 2013 19:42 WIB

Gunung Semeru. Tempo/Abdi Purnomo

TEMPO.CO, Malang -Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS) akan menyelenggarakan upacara kemerdekaan 17 Agustus tahun ini di puncak Semeru. Upacara bendera bakal diikuti oleh mahasiswa dan pecinta alam. Jumlah peserta upacara di puncak dibatasi maksimal 600 pendaki.

"Kita mengakomodasi 10 persen pendaki dari luar Jawa," kata juru bicara BBTN BTS, Nova Elina, Jumat 19 Juli 2013. Pendakian ke puncak dibatasi karena jalur pendakian mulai Kalimati-Cemoro Tunggal sempit sehingga membahayakan keselamatan pendaki. Sebab, jika tak hati-hati bisa terpeleset masuk jurang.

Pada 2012 lalu, kuota 600 pendaki tak terpenuhi. Namun, petugas BBTN BTS tetap disiagakan untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung. Petugas disiagakan di lima pos meliputi Ranu Pani, Renu Gumbolo, Kali Mati, Cemoro Tunggal atau Arca Pada dan puncak Semeru. "Setiap pos dijaga 10 petugas," katanya.

Mereka bersiaga sejak 14 Agustus mendatang. Untuk kegiatan ini, BBTN BTS bekerjasama dengan organisasi pecinta alam. Balai juga telah membersihkan jalur pendakian dan keamanan selama upacara berlangsung.

Aktivis pecinta alam di Malang memprotes upacara bendera di puncak Semeru karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan ekosistem. Kegiatan itu akan mengundang ribuan pendaki ke Semeru yang akan menyisakan sampah plastik bungkus makanan yang banyak menumpuk di Semeru.

"Gunung Semeru merupakan kawasan konservasi yang harus dijaga," kata Johny Wiro pecinta alam asal Malang. Ia menyayangkan sikap BBTN BTS yang tak mengendalikan pendakian ke puncak Semeru.

Johny mengaku mendapat tawaran dari berbagai pihak yang mengajak mendaki secara kolosal. Mereka yang mengajak, katanya, menyatakan telah bekerjasama dan berkoordinasi dengan BBTN BTS, dan Badan SAR Nasional. Johny merupakan pendaki kawakan. Ia, antara lain, mengevakuasi jenasah Soe Hok Gie dari puncak Semeru.

Selain di puncak, upacara juga diselenggarakan di Kali Mati, Ranu Gumbolo, dan Ranu Pani. Sejumlah petugas medis, polisi, dan potensi SAR juga disiapkan selama upacara berlangsung. Apalagi, saat ini suhu udara di Semeru sangat dingin, antara 5-0 derajat celsius.

Sebelumnya, sejumlah kali upacara bendera di puncak Semeru ditiadakan karena aktivitas vulkanik meningkat yang ditandai guguran lava pijar dan awan panas. Demi keamanan, para pendaki dilarang naik sampai ke kawasan kawah Jonggring Saloka.

EKO WIDIANTO



Terpopuler






Advertising
Advertising

Berita terkait

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

29 Agustus 2015

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

Desa di Indonesia ini baru dialiri listrik setelah Republik Indonesia merdeka 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

25 Agustus 2015

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

Wanita berdarah Batak Karo, Anna Sembiring, bekerja di museum sejarah Yahudi terbesar di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

22 Agustus 2015

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

Sultan Syarif Abdurrachman Al-Kadrie, Raja Kesultanan Pontianak, mengatakan telah menyiapkan gelar khusus untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

19 Agustus 2015

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

Pacuan kuda berhadiah total Rp 252 juta itu digelar hingga Ahad mendatang.

Baca Selengkapnya

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

19 Agustus 2015

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

Sejak usia tiga tahun, Felicia bersama saudaranya bermain upacara bendera dan dia paling sering berperan sebagai pembawa bendera.

Baca Selengkapnya

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

19 Agustus 2015

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

Maria Felicia Gunawan, siswi kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong, terpilih membawa baki duplikat bendera pusaka saat upacara 17 Agustus di Istana.

Baca Selengkapnya

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

19 Agustus 2015

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

Juri tidak sepakat dengan keputusan Virzha ketika memberi warna pada gunung dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

19 Agustus 2015

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

Roy menganggap polisi seharusnya bisa membedakan pengawalan untuk urusan kenegaraan dan bukan.

Baca Selengkapnya

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

19 Agustus 2015

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

Kalla mengatakan bahwa peserta tak seharusnya membawa atribut organisasi yang dilarang dalam undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

18 Agustus 2015

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

JK mengatakan sikapnya saat upacara sama seperti Bung Hatta.

Baca Selengkapnya