Polisi Imbau Masyarakat Waspadai Uang Palsu  

Reporter

Editor

Amirullah

Jumat, 19 Juli 2013 16:53 WIB

Ilustrasi pungli. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadan. Potensi kejahatan jenis itu dikhawatirkan cenderung meningkat jelang Lebaran.

Juru Bicara Kepolisian Daerah Sulselbar, Komisaris Besar Endi Sutendi, mengatakan, momen Ramadan biasanya membuat peredaran uang di masyarakat meningkat. Jadi, tidak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak tak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen ini.

"Warga agar kiranya lebih berhati-hati dalam bertransaksi atau menukar uang dalam jumlah besar. Harus diteliti betul, jangan sampai ada uang palsu," katanya kepada wartawan di Makassar, Jumat, 19 Juli 2013. Dia menjelaslan, situasi saat transaksi masyarakat melonjak dan kebutuhan ekonomi meningkat, cukup rawan dengan persebaran uang palsu.

Menurut Endi, terdapat sejumlah lokasi yang jadi titik rawan peredaran uang palsu. Lokasi itu sangat dekat dengan pusat kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pasar tradisional, pedagang kaki lima, serta tempat-tempat penukaran uang. "Tetap tingkatkan kewaspadaan dalam berbelanja. Jangan menganggap sepele, lakukan pengecekan terhadap uang saat bertransaksi," katanya. (Baca: Pedagang diminta waspada uang palsu)

Awal Juli lalu, tim Polda Sulselbar mengungkap salah satu sindikat jaringan pengedar uang palsu di Makassar. Sudirman, yang ditangkap di Jalan Urip Sumiharjo, Makassar, diketahui sebagai pemalsu uang dan mengedarkannya di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.

Saat itu, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa puluhan lembar uang kertas dengan mata berbagai negara Eropa dan Amerika. Polisi juga mengamankan sejumlah alat cetak serta gulungan kertas yang digunakan untuk beraksi. Endi mengatakan, pelakunya sudah berstatus tersangka dan masih ditahan di Markas Polda.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Wisnu Sandjaja, secara terpisah mengatakan, pihaknya telah meminta jajaran petugas di lapangan untuk mengawasi peredaran uang. Sejumlah personel tambahan dikerahkan ke pasar-pasar tradisional agar cepat tanggap jika ada laporan warga tentang uang palsu.

Wisnu mengatakan, untuk mengawasi peredaran uang palsu ini, pihaknya juga melakukan pengamanan secara tertutup dengan mengerahkan satuan Intelkam. Namun ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada. "Bagi masyarakat yang mengetahui atau mendapati hal-hal mencurigakan terkait uang palsu, sedini mungkin diimbau melaporkannya ke aparat," katanya.

AAN PRANATA


Berita lainnya:

Bentrok dengan Warga, FPI Dikepung di Masjid
FPI Berlagak Jagoan, Warga Melawan
Begini Kronologi Bentrok FPI di Kendal
Yusuf Mansur Minta Maaf Langgar Aturan

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

9 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

12 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

13 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

14 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

17 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

18 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

21 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya