Ahmadiyah Mataram Ikut Puasa Versi Pemerintah

Reporter

Rabu, 10 Juli 2013 19:30 WIB

Warga melihat poster calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat di TPS 13, lingkungan Majeluk, Mataram, Senin(13/5). Tujuh tahun menjadi pengungsi dan tidak mendapatkan KTP, akhirnya 68 jemaat Ahmadiyah dapat mengikuti pemilukada. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Mataram - Warga Ahmadiyah di Mataram mengikuti keputusan pemerintah yang menetapkan awal Ramadan 10 Juli 2013. “Kalau puasa duluan pasti bertingkat-tingkat tuduhan kekafiran Ahmadiyah,” kata Sekretaris Tabligh Ahmadiyah Nusa Tenggara Barat Sahidin,Rabu 10 Juli 2013.

Ia menilai pemerintah bertindak diskriminatif terhadap Ahmadiyah. Menurut Sahidin, jika ada kelompok lain yang menetapkan 1 Ramadan terlebih dulu, maka hal itu tidak dipersoalkan lantaran disebut sebagai kelompok mayoritas. “Sedangkan Ahmadiyah disebut kelompok minoritas walau tersebar di 280 negara,” katanya.

Saat ini, kata Sahidin, ada 116 jiwa warga Ahmadiyah yang mengungsi dari Dusun Ketapan Desa Gegerung Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat ke Asrama Transito Nusa Tenggara Barat di Mataram sejak 4 Februari 2006. Mereka menanti dibolehkan pulang atau tetap di penampungan. “Kami ingin kebebasan seperti warga lainnya,” ucap Sahidin. Jika tetap di Asrama Transito, mereka meminta diberikan identitas seperti kartu tanda penduduk.

Besok, Ombudsman RI, Komnas Hak Asasi Manusia (HAM), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Komnas Perempuan dijadwalkan bertemu Gubernur NTB M. Zainul Majdi dan Kepala Kepolisian Daerah NTB Brigadir Jenderal Muhammad Iriawan.

Keempat lembaga itu juga berencana mendatangi tiga lokasi penampungan Ahmadiyah di Mataram, Praya, dan Gegerung Lombok Barat. “Komnas HAM yang menginisiasi setelah mendapatkan laporan warga,” ucap Asisten Ombudsman NTB Muhamad Rosyid Rido kepada Tempo, hari ini.

SUPRIYANTHO KHAFID


Berita Lainnya:
Wartawati Korban Pemerkosaan Jalani Pemeriksaan
Narapidana Ini Kendalikan Penyelundupan Sabu
Sidak di Kemayoran, Jokowi: Camatnya Mana?
Kronologi Pemerkosaan Wartawati
Wartawati Korban Pemerkosaan Merasa Ditekan Polisi

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya