Harga Suap di Kepolisian Bisa Capai Rp 2 Miliar

Reporter

Editor

Amirullah

Senin, 1 Juli 2013 14:12 WIB

TEMPO/ Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Jakarta -Tertangkapnya Ajun Komisaris Besar Edi Suroso dan Komisaris Juang Andi Priyanto yang diduga hendak menyuap terkait mutasi jabatan di tubuh kepolisian mengungkap praktek sogok naik jabatan selama ini. Sengitnya perebutan jabatan bahkan membuat uang suap bisa mencapai Rp 2 miliar.

Majalah Tempo berjudul "Makelar Pangkat di Kantor Polisi" edisi 1 Juli 2013 mengungkap seluk-beluk praktek suap ini. Seorang perwira di Markas Besar bercerita bahwa tiap kali ada mutasi, personel polisi di daerah berupaya masuk daftar usulan promosi. Berkas ini disusun kepala kepolisian daerah masing-masing. Bagi sejumlah perwira, tak mudah masuk ke dalam daftar. Mereka harus menyediakan uang semir.

Masuk dalam daftar bukan jaminan bakal mendapat promosi. Di Mabes Polri, mereka disaring lagi. Menurut perwira ini, agar tetap nangkring dalam usulan promosi, mereka harus merogoh saku lagi. “Banyak yang jadi korban karena sudah kehabisan nafas di daerah,” ujar sumber ini. Yang tak menyetor langsung diganti oleh perwira cadangan seperti yang diusulkan kepolisian daerah.

Sumber yang lain mengatakan, uang Rp 200 juta yang dibawa Edi untuk melicinkan perkara terbilang kecil. Kursi kepala kepolisian resor rata-rata dibanderol Rp 500 juta. Urusan pergeseran jabatan untuk perwira berpangkat melati ini cukup diselesaikan di Bidang Sumber Daya Manusia Markas Besar. Adapun jabatan kepala kepolisian daerah diurus hingga petinggi Polri. Harganya bisa mencapai Rp 2 miliar.

Dijumpai di kantornya pada Rabu malam pekan lalu, Asisten Kepala Kepolisian Bidang Sumber Daya Manusia Mabes Polri Inspektur Jenderal Prasetyo menyangkal pernah membicarakan rencana mutasi di depan khalayak beberapa hari sebelum penangkapan Edi dan Juang. Menurut dia, ia hanya mengirimkan telegram ke kepolisian daerah di seluruh Indonesia untuk mengusulkan perwira menengah yang layak dipromosikan. Telegram, kata dia, disiarkan 1-2 minggu sebelum Edi dan Juang ditangkap.

Ia juga membantah kedatangan sejumlah polisi yang ingin naik pangkat pada Kamis dan Jumat dua pekan lalu. Prasetyo mengatakan pada Jumat itu ia tak ada janji bertemu Edi dan Juang. Kata dia, tak ada satu pun anak buahnya yang berkomunikasi dengan Juang sebelum insiden.

Menurut Prasetyo, Bidang Sumber Daya Manusia Markas Besar hanya meneruskan usulan promosi dari kepala badan atau kepala polda yang menjadi atasan si perwira. Selanjutnya nama-nama perwira itu dinilai oleh dewan jabatan dan kepangkatan tinggi, yang beranggotakan 13 jenderal. “Salah alamat kalau mau naik pangkat datang ke sini. Kalau ujug-ujug ke sini, tidak akan diproses,” ujarnya.

TIM TEMPO

Berita terkait

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

59 menit lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

3 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

4 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

7 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

1 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya