Menhut: Lahan Gambut Masalah Utama Kabut Asap

Reporter

Kamis, 27 Juni 2013 12:37 WIB

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan masalah utama dalam penanganan kebakaran hutan Riau-Jambi yang menimbulkan kabut asap adalah lahan gambut. Dia menjelaskan, ketinggian lahan gambut yang mencapai tiga sampai lima meter membuat api semakin sulit dipadamkan. "Meski apinya padam, namun di bagian bawah bara api masih hidup dan terus menjalar," katanya saat Kamis, 27 Juni 2013.

Zulkifli mengungkapkan, hasil rapat koordinasi penanganan bencana kabut asap, lahan gambut itu memang menjadi persoalan utama. Ini membuat bara api terus menyebar pada bagian dalam, meski di permukaan api sudah dipadamkan. "Kalau tidak ditangani dengan tepat ini akan memakan waktu," ujarnya. (Baca juga: Menkokesra Evaluasi Penanganan Kabut Asap)

Zulkifli menjelaskan anggapan membakar lahan untuk penghematan juga menjadi persoalan. Jika tidak dicegah, kata dia, kebakaran seperti ini akan terus terjadi. Selain penanganan kabut asap saat ini, juga pembahasan mencakup upaya pencegahan. "Saat ini kami fokus pada pemadaman api," katanya.

Perkembangan terbaru, kata dia, titik api di hutan Riau sudah menurun. Saat ini jumlahnya tinggal 50-56 titik. Namun semua pihak harus terus wasapada, sebab iklim dan cuaca bisa berubah dengan cepat dan mempengaruhi titik api itu. "Kami akan terus monitor perkembangannya," ujarnya.

Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau sudah berlangsung selama lebih dari dua pekan. Kabut asapnya telah berdampak hingga ke negara tetangga. Beberapa waktu lalu Presiden SBY secara resmi meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia lantaran kebakaran lahan di Riau telah menyebabkan kabut asap di dua negara itu. (Baca: SBY: Berita Asap Media Singapura Berlebihan)

RAMADHANI

Topik terhangat:
Ridwan Kamil| Razia Bobotoh Persib| Penyaluran BLSM| Ribut Kabut Asap

Berita Lainnya:
SBY: Berita Asap Media Singapura Berlebihan
Modus dan Data Bakar Lahan
Hanura: SBY Tak Perlu Minta Maaf Soal Asap
Ini Alasan Permintaan Maaf SBY Soal Asap

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

48 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya