Komnas HAM Diminta Usut Kekerasan yang Dialami Aktifis Prodemokrasi
Reporter
Editor
Rabu, 6 Oktober 2004 20:22 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Komite Pembebasan Tapol dan Napol meminta Komnas HAM untuk mengusut tuntas berbagai peristiwa kekerasan sistematis yang menimpa aktifis prodemokrasi dengan membentuk tim ad hoc. Pernyataan ini merupakan salah satu butir pernyataan sikap beberapa organisasi mahasiswa yang disampaikan pada Komnas HAM, Rabu (6/10) di kantor Komnas HAM Jakarta. Pernyataan sikap ini disampaikan berkaitan dengan tindakan represif yang dilakukan aparat dan masyarakat sipil terhadap aktifis gerakan prodemokrasi. Di Yogyakarta, 1 Oktober 2004, terjadi penyerangan terhadap Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Kota Yogyakarta. Di Bali, tanggal 5 Oktober juga terjadi pemukulan pada anggota Barisan Oposisi Bersatu Bali. "Kami mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh preman dan aparat polisi yang terjadi di berbagai daerah seperti Kupang, Bali dan Yogyakarta," kata Iwan Dwi Laksono, Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi. Dia menuntut kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut.Komite ini terdiri dari Liga Mahasiswa Nasioanal untuk Demokrasi (LMND), Serikat Pengacara Rakyat (SPR), Jaringan Mahasiswa Demokratik (JRD), Jaringan Kebudayaan Rakyat (Jaker), PRD dan HMI MPO. Pengaduan ini diterima anggota Sub Komisi Sipil dan Politik Komnas HAM, Samsudin. "Laporan ini saya minta untuk dilengkapi dengan data primer, misalnya kesaksian korban, dan visum dari rumah sakit," kata Samsudin. Laporan ini juga kan dibawa ke rapat pleno Komnas HAM. Sutarto - Tempo