Briptu Rani Muncul di Televisi Polda Jatim Berang

Reporter

Jumat, 14 Juni 2013 12:49 WIB

Polda Jatim mengerahkan 4.742 personel gabungan Polri dan TNI untuk mengantisipasi rencana aksi unjuk rasa dalam menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat.

TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur berang dengan kemunculan anggota Kepolisian Resor Mojokerto Brigadir Polisi Satu Rani Indah Yuni Nugraeni di sebuah televisi swasta nasional, Kamis kemarin, 13 Juni 2013. Dalam tayangan itu polisi wanita berusia 25 tahun dan berparas cantik itu menceritakan tindak pelecehan yang dilakukan oleh Kapolres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Eko Puji Nugroho.

Selain sering diminta Eko menemani tamu-tamunya ke tempat karaoke, Rani juga mengaku dipegang-pegang badannya oleh atasannya itu saat pengukuran baju dinas. Rani yang merasa tak nyaman memilih pulang ke Jakarta dan hingga lebih dari tiga bulan tidak masuk kantor.

Kepala Sub-bidang Penerangan Masyarakat Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Suhartoyo mengatakan, sebagai anggota polisi Rani tidak seharusnya mengumbar cerita itu ke media massa. "Ini kan masalah internal, seharusnya kalau dia punya bukti laporkan saja Kapolres Mojokerto ke Divisi Profesi dan Pengamanan," kata Suhartoyo, Jumat, 14 Juni 2013.

Suhartoyo menyayangkan Rani lebih memilih membentuk opini negatif di media dari pada menyelesaikan masalahnya melalui jalur organisasi. Sejauh ini, kata Suhartoyo, baru ibu Rani, Raya Boru Situmeang, yang melapor ke Propam Mabes Polri. "Kalau benar Rani merasa menjadi korban pelecehan, mengapa tidak dia sendiri yang lapor," kata Suhartoyo.

Sebenarnya, menurut Suhartoyo, Bidang Propam Polda Jawa Timur telah pro-aktif memanggil Rani untuk mengklarifikasi informasi tersebut kendati tidak ada laporan dari yang bersangkutan. Selain Rani, Kapolres Eko juga turut dipanggil. "Tapi sampai panggilan ketiga, Rani tidak mau datang," ujar Suhartoyo.

Suhartoyo mengaku pernah secara pribadi bertanya kepada Eko soal tudingan bahwa perwira dengan pangkat melati dua itu memegang-menang tubuh Rani saat pengukuran baju. Menurut Suhartoyo, Eko membantah. "Tidak benar itu, Mas. Bodoh namanya kalau saya seperti itu," kata Suhartoyo menirukan jawaban Eko.

Eko, kata Suhartoyo, menjelaskan bahwa ketika pengukuran baju seragam itu banyak orang di dalam ruangan. Selain penjahitnya sendiri, beberapa polisi wanita juga mengantre untuk menunggu giliran diukur. "Sayangnya tidak direkam," kata Suhartoyo.

Dikonfirmasi terpisah Eko enggan berkomentar. Menurut mantan Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya itu kasus Rani sudah diambil-alih Propam Polda Jawa Timur. "Saya kan terlapor, biar Polda saja yang member penjelasan," kata dia.

KUKUH S WIBOWO



Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah


Baca juga:

Barca Tawar Torres Rp 263 miliar

MU Berharap Bale ke Real Madrid

Messi Dituding Menggelapkan Pajak Rp 52 Miliar

PSG Bidik Andre Villas-Boas

Berita terkait

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

29 Desember 2021

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

Kapolri Listyo Sigit berharap tagar itu menjadi motivasi bagi Polri untuk memperbaiki kinerjanya ke depan.

Baca Selengkapnya

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

28 Oktober 2021

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

Polisi itu di antaranya terlibat tindakan asusila dan menelantarkan keluarga.

Baca Selengkapnya

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

19 Oktober 2021

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

Ferdy Sambo mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak ragu dan ikut serta berperan aktif mengawasi kinerja anggota polri di lapangan

Baca Selengkapnya

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

1 Mei 2021

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

Teknologi kamera tubuh semakin banyak digunakan oleh lpenegak hukum Amerika Serikat dan sering kali memainkan peran sentral dalam memberikan bukti.

Baca Selengkapnya

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

21 Februari 2020

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Polri yang enam kali berturut-turut mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Baca Selengkapnya

Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

27 Mei 2019

Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

Kepolisian Daerah Jawa Timur mengamankan seorang perempuan berinisial NOS yang merupakan anggota polisi wanita atau polwan Polda Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

29 Maret 2019

Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

Polda Jawa Timur mengungkap perdagangan puluhan satwa dilindungi, termasuk komodo, secara online

Baca Selengkapnya

BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

27 Februari 2019

BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung enggan menanggapi kuasa hukum Vanessa Angel yang mempermasalahkan BAP kliennya.

Baca Selengkapnya

Polisi: Status Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila Bisa Berubah

7 Januari 2019

Polisi: Status Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila Bisa Berubah

Polda Jawa Timur menyatakan bahwa pria pemesan Vanessa Angel di Surabaya adalah pengusaha tambang asal Lumajang berinisial R.

Baca Selengkapnya

Dua Muncikari Kasus Vanessa Angel Berbagi Kerja, Berikut Tugasnya

7 Januari 2019

Dua Muncikari Kasus Vanessa Angel Berbagi Kerja, Berikut Tugasnya

Muncikari Tantri menawarkan jasa layanan seksnya melalui media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp. Tarif jasa seksnya Rp 25-80 juta.

Baca Selengkapnya