Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Jeddah, Arab Saudi, masuk ke ruang tunggu Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/5). Kementerian Kesehatan mencatat ada 2.352 orang TKI bermasalah yang dipulangkan dengan Kapal Motor Labobar, terdiri dari 2.163 orang dewasa, 123 orang diantaranya ibu hamil, 93 anak-anak, dan 96 bayi. Para TKI tersebut dipulangkan karena melebihi masa tinggal (overstay) di Arab Saudi. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta--Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa menyatakan korban meninggal dunia akibat rusuh di kantor Konsulat Jenderal RI di Jedah, Arab Saudi, sudah dimakamkan. Korban atas nama Marwah binti Hasan berumur 55 tahun sudah dikebumikan di Arab Saudi. (Marwah, TKI Korban Kerusuhan Jeddah Asal Sampang)
Keputusan ini diambil usai perwakilan Kementerian Luar Negeri menghubungi pihak keluarga Marwah di Bangkalan, Madura. "Pamannya di Madura sudah putuskan jenazah dimakamkan di Arab," kata Marty di kantor Kementerian Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni 2013.
Mengenai biaya pemakaman, dia melanjutkan, keluarga tidak dipungut satu sen pun. Seluruhnya ditanggung pihak KBRI dan KJRI.
Sementara itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, menyebut Marwah meninggal akibat berdesakan saat peristiwa rusuh terjadi, 9 Juni lalu. Selain itu, cuaca di Jedah yang sangat panas, 40-45 derajat celcius membuat Marwah dan puluhan korban pingsan lain dehidrasi.
Pada Ahad, 9 Juni 2013, jumlah WNI yang datang ke KJRI sejak awal telah terkonsentrasi di sepanjang jalan hingga di depan pintu gerbang KJRI. Ketika pintu tersebut akan dibuka, sejumlah WNI dalam antrean tidak tertib dan berdesakan yang mengakibatkan satu orang WNI tewas dan ratusan lainnya pingsan. (Lihat: Kronologi Kebakaran Konsulat Jenderal RI di Jeddah)