TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil pengusaha Fahd El Fouz, terpidana suap proyek dana penyesuaian infrastruktur daerah, Selasa, 4 Juni 2013. Anak mendiang pedangdut A. Rafiq ini akan bersaksi dalam kasus korupsi proyek pengadaan Al-Quran.
"Diperiksa untuk tersangka AJ (Ahmad Jauhari, Direktur Urusan Agama Islam, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama)," kata Priharsa Nugraha, Kepala Divisi Pemberitaan KPK, Selasa, siang.
Fahd merupakan salah satu saksi kunci dalam proyek di Kementerian Agama itu. Dalam sebuah kertas yang disita KPK, terdapat tulisan Fahd terkait dengan komisi untuk sejumlah orang dalam proyek tersebut. Salah satunya untuk Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso.
Nama Priyo yang disebut-sebut dalam persidangan membuat politikus Golkar itu disorot media. Namanya semakin mencuat setelah dia mengunjungi Fahd di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin pada Sabtu pekan lalu. Hingga berita ini ditulis, Fahd belum memenuhi pangggilan lembaga antikorupsi tersebut. (Baca: Priyo: Kunjungan ke Sukamiskin Tak Terencana)
Priyo membantah pernah menerima komisi. Menurut dia, dalam persidangan, majelis hakim memang mengutip kesaksian Fahd, yang menyebut Priyo menerima komisi. "Tapi disebutkan juga oleh hakim bahwa Fahd mengakui satu persen untuk PBS (Priyo Budi Santoso) itu untuk menambah fee yang bersangkutan (Fahd)." (baca: Priyo Budi Santoso Akui Bertemu Fahd A. Rafiq)
Bahkan, dalam persidangan sebelumnya, ia menambahkan, Fahd juga sudah mengakui secara terbuka telah mencatut nama Priyo. "Dia (Fahd) sampai cium tangan dan menangis dengan saya dulu sebelum dipenjara," ucap Priyo. (Baca: Priyo Budi: Fahd Cium Tangan Saya dan Menangis)
Priyo menegaskan, tak terkait dengan proyek pengadaan Al-Quran lantaran Kementerian Agama tidak berada di bawah koordinasinya. "Bidang saya adalah masalah hukum, politik, dan keamanan. Komisi satu, dua, tiga," katanya. (Baca: Badan Kehormatan Ancam Panggil Priyo)
TRI SUHARMAN | PRIHANDOKO
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler
Kasus Wamen Wiendu Jadi Contoh Kinerja Inspektorat
Soewarso, Pembisik Menteri Suswono Diperiksa KPK
Dugaan Korupsi Wamen Wiendu Dilaporkan ke Istana
Perusahaan Bantah Afiliasi dengan Wamen Wiendu
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
3 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
14 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
22 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
23 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
23 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
24 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
27 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
33 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
33 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
39 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya