Korban Tol Cipali Berharap Ganti Rugi

Reporter

Jumat, 31 Mei 2013 11:34 WIB

Pengerjaan proyek jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Desa Marengmang, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Subang - Ada empat orang utusan dari 37 pemilik lahan yang tergusur proyek jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), hari ini, Jum’at, 31 Mei 2013, berangkat ke Jakarta. Mereka mendatangi Komnas HAM dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain mengadukan nasib sebagai korban penggusuran, juga mengadukan dugaan penggelembungan harga ganti rugi lahan yang dilakukan Tim Pengadaan Tanah (TPT) Tol Cipuli kepada warga yang sudah bersedia melepaskan lahannya.


Salah seorang utusan, Dadang Hidayat, menjelaskan pengaduan ke Komnas HAM dan KPK ditempuh karena berbagai upaya warga untuk mendapatkan ganti rugi yang layak tak membuahkan hasil, termasuk pertemuan mediasi dengan TPT di Markas Kepolisian Resor Subang pada Kamis, 30 Mei 2013. ”Semula kami berharap ada keputusan tentang harga ganti rugi. Malah kami digiring untuk melakukan gugatan ke PTUN,” kata Dadang kepada Tempo, Jum’at, 31 Mei 2013.


Dadang, warga Desa Karangmukti, Kecamatan Cipeundeuy, berangkat ke Jakarta ditemani Parta dan Ahmad, warga Desa Marengmang, Kecamatan Kalijati, serta Rosmana, warga Desa Padaasih, Kecamatan Cibogo. Mereka mewakili 37 pemilik lahan untuk jalan tol Cipali atau megaproyek jalan bebas hambatan Trans-Jawa, yang sampai saat ini belum mendapatkan ganti rugi.


Menurut Dadang, 37 pemilik lahan tersebut perlu meminta perlindungan Komnas HAM, terutama setelah adanya surat yang berisi pengusiran agar mereka meninggalkan lahannya. Padahal hingga kini belum tercapai kesepakatan harga ganti rugi selain yang ditetapkan oleh TPT.


Lahan seluas 2.816 meter persegi milik Dadang di Kampung Ciomas, Desa Karangmukti, Kecamatan Cipeundeuy, dihargai Rp 60 ribu per meter persegi, padahal harga pasaran saat ini sudah mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Adapun bangunan rumahnya dihargai Rp 1,2 juta per meter persegi, sedangkan saat ini Rp 3 juta per meter persegi. ”Tidak akan saya lepaskan. Tanah dan rumah saya belum dibayar ganti ruginya,” ucap Dadang.


Advertising
Advertising

Salah seorang pemilik lahan lainnya, Imik Holimah, memaparkan setidaknya sudah delapan kali dilakukan pertemuan dengan TPT. Namun, warga selalu pada posisi yang lemah. Lahan sawahnya seluas 23.800 meter persegi yang berlokasi di Desa Pada Asih, Kecamatan Cibogo, sejak proses musyawarah pertama pada 2006 sampai sekarang hanya dihargai Rp 12.800 per meter persegi. Padahal harga pasaran tanah di sana saat ini Rp 500 ribu per meter persegi.


Itu sebabnya, seperti juga warga lainnya, Imik bertekad tetap mempertahankan tanahnya. “Daripada dibebaskan dengan harga yang telah ditetapkan sepihak oleh TPT, lebih baik sawah saya tembok saja,” ujar Imik.


Ketua TPT Jalan Tol Cipali Eten Roseli tetap mempersilahkan para pemilik lahan melakukan gugatan ke PTUN Bandung untuk menuntut uang ganti rugi yang diinginkannya. ”Kami akan melayaninya,” tuturnya.


Menurut Eten, Gubernur Jawa Barat juga harus ikut digugat karena merupakan pihak yang menetapkan dan menandatangani harga ganti rugi berdasarkan hasil taksiran konsultan apraisal.


Eten menjelaskan, dari 116 kilometer panjang ruas jalan tol Cipali, yang membentang antara Cikopo, Purwakarta-Subang-Indramayu-Majalengka-Cirebon itu, yang belum dibebaskan tinggal dua kilo meter. ”Satu kilometer berada di wilayah Kabupaten Subang, satu kilometer lagi di Kabupaten Majalengka.”


Seharusnya proses perataan tanah jalan tol Cipali senilai Rp 12,5 triliun itu selesai medio April 2013. Namun akibat adanya lahan yang berlum diganti rugi, pengerjaan proyek menjadi molor.


NANANG SUTISNA



Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah


Berita Terpopuler

Bagikan KJS, Jokowi Disebut Pencitraan

Penulis Surat Pembaca Keberatan Didenda Rp 1 M

Jaksa Sebut Hercules Ancam Polisi

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya