TEMPO.CO , Jakarta:Status Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, di jejaring sosial Facebook menuai kisruh. Kisruh tersebut terjadi antara dirinya dengan Komisioner Komisi Hak Asasi Manusia Natalius Pigai. Keduanya saling berbalas pesan di Facebook dan terjadi silang pendapat di antara keduanya.
Melalui pesan singkatnya kepada Tempo, Andi mengatakan Pigai mengirimkan surat berisi kata-kata yang kasar dan bersifat menghina. "Pesan yang sangat tidak layak yang dilakukan seorang komisioner," kata Andi.
Saat dikonfirmasi, Pigai mengatakan tidak ada kata-kata kasar yang ia lontarkan dalam surat tersebut. Pigai membalas surat Andi yang menanyakan latar belakang pendidikan Pigai. "Dia mengatakan saya yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tetapi tidak mengerti pemerintahan," kata dia.
Pigai mengungkapkan ia menjawab pertanyaan Andi beserta Undang-Undang yang ia maksud. Andi membalas surat Pigai agar menunjukan kepintarannya jika memang demikian. Pigai pun balas menjawab jika dirinya mengikuti seleksi masuk Komisi dengan mengalahkan 400 orang dibandingkan dengan Andi yang ditunjuk langsung oleh Presiden.
Dia membalas, "Lantas mengapa jika saya ditunjuk langsung," kata Pigai menirukan isi pesan dari Andi. Pigai mengaku tidak lagi menjawab pertanyaan dari Andi tersebut. "Saya menyudahinya dengan 'selamat malam,'" kata dia.
Andi dijadwalkan dipanggil Komisi Nasional Hak Asasi Manusia terkait statusnya bertajuk "PROTES ROMO MAGNIS: PROVOKASI dan KELUHURAN?" di jejaring sosial Facebook yang menyatakan Franz Magnis Suseno sebagai orang Jerman. Komnas HAM hendak memperjelas kaitan dan maksud Andi dengan mengaitkan kritik Magnis pada presiden dan negara kelahiran rohaniwan tersebut.
Status tersebut dipicu oleh surat Romo Magnis kepada Appeal of Consciences Foundation bahwa Presiden Yudhoyono belum pantas menerima penghargaan. Dalam surat yang mempertanyakan dasar pemberian penghargaan tersebut, Magnis menilai toleransi dan kebebasan menjalankan ibadah di masa pemerintahan Yudhoyono masih buruk.
LINDA HAIRANI
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega
Cara KPK Sindir Darin Mumtazah
Berita terkait
Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara
30 hari lalu
Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB
47 hari lalu
Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November
16 November 2023
Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.
Baca SelengkapnyaTerkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan
18 Juni 2023
Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang
24 Mei 2023
Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.
Baca SelengkapnyaNgabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama
1 April 2023
Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama
16 Februari 2023
Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Baca SelengkapnyaWakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan
16 November 2022
Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaSiswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng
28 Oktober 2022
Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.
Baca Selengkapnya