Perang Kata-kata Andi Arief dan Natalius Pigai

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 30 Mei 2013 06:13 WIB

Akun Twitter milik Staf Khusus Presiden Andi Arief

TEMPO.CO , Jakarta:Status Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, di jejaring sosial Facebook menuai kisruh. Kisruh tersebut terjadi antara dirinya dengan Komisioner Komisi Hak Asasi Manusia Natalius Pigai. Keduanya saling berbalas pesan di Facebook dan terjadi silang pendapat di antara keduanya.

Melalui pesan singkatnya kepada Tempo, Andi mengatakan Pigai mengirimkan surat berisi kata-kata yang kasar dan bersifat menghina. "Pesan yang sangat tidak layak yang dilakukan seorang komisioner," kata Andi.

Saat dikonfirmasi, Pigai mengatakan tidak ada kata-kata kasar yang ia lontarkan dalam surat tersebut. Pigai membalas surat Andi yang menanyakan latar belakang pendidikan Pigai. "Dia mengatakan saya yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tetapi tidak mengerti pemerintahan," kata dia.

Pigai mengungkapkan ia menjawab pertanyaan Andi beserta Undang-Undang yang ia maksud. Andi membalas surat Pigai agar menunjukan kepintarannya jika memang demikian. Pigai pun balas menjawab jika dirinya mengikuti seleksi masuk Komisi dengan mengalahkan 400 orang dibandingkan dengan Andi yang ditunjuk langsung oleh Presiden.

Dia membalas, "Lantas mengapa jika saya ditunjuk langsung," kata Pigai menirukan isi pesan dari Andi. Pigai mengaku tidak lagi menjawab pertanyaan dari Andi tersebut. "Saya menyudahinya dengan 'selamat malam,'" kata dia.

Andi dijadwalkan dipanggil Komisi Nasional Hak Asasi Manusia terkait statusnya bertajuk "PROTES ROMO MAGNIS: PROVOKASI dan KELUHURAN?" di jejaring sosial Facebook yang menyatakan Franz Magnis Suseno sebagai orang Jerman. Komnas HAM hendak memperjelas kaitan dan maksud Andi dengan mengaitkan kritik Magnis pada presiden dan negara kelahiran rohaniwan tersebut.

Status tersebut dipicu oleh surat Romo Magnis kepada Appeal of Consciences Foundation bahwa Presiden Yudhoyono belum pantas menerima penghargaan. Dalam surat yang mempertanyakan dasar pemberian penghargaan tersebut, Magnis menilai toleransi dan kebebasan menjalankan ibadah di masa pemerintahan Yudhoyono masih buruk.

LINDA HAIRANI
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah


Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP

Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi

Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega

Cara KPK Sindir Darin Mumtazah

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

30 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

47 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya