SBY Merasa Terhormat Toleransi Indonesia Dihargai
Editor
Yandi M rofiyandi TNR
Minggu, 26 Mei 2013 21:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi positif jika bangsa lain menghargai kemajemukan dan sikap toleransi yang ada di Indonesia. "Tentu itu merupakan kehormatan atas apa yang kita bangun, perjuangkan, dan buktikan bersama selama ini," kata SBY, di Jakarta International EXPO, Kemayoran, Ahad, 26 Mei 2013.
Menurut SBY, penghargaan dari bangsa lain itu harus dijadikan sebagai bagian dari keharusan Indonesia untuk melakukan perbaikan dan introspeksi diri ke depan. Ia menjelaskan, sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memiliki keragaman etnis, suku, agama, bahasa, budaya, dan identitas. "Itulah kenyataan yang harus kita terima sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa."
Meski hidup dalam kemajemukan, ia menambahkan, sejarah mencatat bahwa sejak berabad-abad yang lalu bangsa Indonesia bisa hidup berdampingan, rukun, dan bersatu. Menurut dia, kemajemukan tidak boleh menciptakan diskriminasi dan egoisme.
"Kemajemukan juga tidak boleh merenggangkan rasa kesetiakawanan dan kebersamaan," ujar SBY. Di Indonesia, menurut dia, tidak boleh ada kelompok yang merasa berada di atas kelompok yang lain. "Kita semua setara," ia melanjutkan.
Ia menegaskan, eksistensi kemajemukan yang menjadi ciri khas Indonesia harus tetap dipelihara. "Di negara kita, semua elemen bangsa diakui dan diayomi," ucapnya. "Di bawah naungan slogan Bhinneka Tunggal Ika, kita dapat menjalankan kehidupan dalam keberagaman."
Menurut SBY, masyarakat mesti bersyukur karena di tahun-tahun belakangan ini Indonesia telah berhasil menghilangkan perlakuan diskriminatif kepada etnis dan umat beragama tertentu melalui undang-undang serta peraturan pemerintah yang telah diterbitkan.
PRIHANDOKO
Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha
Baca juga:
Ahok Janji Selamatkan Aset Pemda di Tanah Abang
Ini 32 Anggota DPRD DKI Interpelator Jokowi
Digugat Pencabulan, Korban Potong 'Burung' Melawan
Pelaku Potong 'Burung' Ajak Muhyi Menikah