Massa PDIP Demo Minta Kecurangan Pilgub Ditangani
Editor
Sita Planasari A
Sabtu, 25 Mei 2013 20:30 WIB
TEMPO.CO, Denpasar--Menjelang rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Gubernur Bali 2013 oleh Komisi Pemilihan Umum Bali, massa PDIP bersama LSM Bali Integritas, Sabtu 25 Mei 2013 menggelar unjuk rasa di DPRD Bali. Mereka mendesak DPRD untuk meminta pertanggungjawaban KPUD atas kecurangan-kecurangan selama berlangsungnya Pilgub.
Massa yang berjumlah sekitar 750 orang itu juga mendesak adanya penghitungan ulang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang bermasalah. "Kami mendesak formulir C1 dibuka ulang. Karena disitu akan terlihat kecurangan yang dilakukan,"kata Nyoman Mardika yang menjadi korlap aksi.
Dalam perhitungan C1 otentik yang dikumpulkan oleh saksi-saksi PDIP, mereka mengklaim kemenangan pasangan Puspayoga-Sukrawan (PAS) atas pasangan Pastika-Sudikerta (Pastikerta) yang didukung partai koalisi. Namun dalam perhitungan resmi di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Pastikerta unggul 990 suara.
Sebelumnya, keberatan pihak PDIP telah disampiakan pada saat rapat pleno di KPU Kabupaten/Kota. Namun pihak KPU menolak untuk membuka kembali formulir C1 dan mendadarkan penghitungan pada hasil rekapitulasi PPK. "Padahal dalam pasal 25 ayat 6 Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penghitungan Suara. Kalau ada kecurangan, mestinya dilakukan penghitungan ulang," ujar Mardika.
Menanggapi desakan itu, anggota DPRD Bali, Made Suparta mengaku, pihaknya mengundang KPUD Bali untuk rapat koordinasi dengan Komisi 1 DPRD Bali. "Hari ini mereka menyatakan siap hadir tetapi baru saja dibatalkan," tutur Supartha. Pihaknya menyatakan kecewa dengan sikap KPUD karena mestinya mampu memberikan penjelasan kepada DPRDsebagai wakil rakyat.
Atas desakan massa, akhirnya DPRD Bali mengirimkan utusan ke kantor KPU Bali. Namun di kantor yang tidak terlalu jauh dari DPRD Bali diJalan Tjok Tresna Denpasar itu mereka tidak dapat bertemu dengan komisioner KPU. Massa akhirnya membubarkan diri dan kembali ke kantor DPD PDIP Bali.
ROFIQI HASAN