Iring-iringan enam mobil milik tersangka pencucian uang terkait kasus suap pemberian kuota impor daging sapi, Luthfi Hasan Ishaaq yang disita KPK dari Gedung DPP PKS di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (15/5). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Penyitaan enam mobil mewah yang diduga terkait tindak pidana pencucian uang dari mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq akhirnya terlaksana juga.
Rabu, 15 Mei 2013, pukul 11.45, delapan mobil yang membawa penyidik KPK dan petugas Brimob tiba di gedung KPK. Hari ini, tim penyidik yang didampingi Brimob tersebut memasuki gedung DPP PKS sesuai dengan prosedur standar. "Prosedur hari ini sangat luar biasa," kata Mardani Ali Sera, juru bicara DPP PKS saat ditemui di konferensi pers setelah penyitaan selesai.
Setelah menyelesaikan berkas administratif, keenam mobil mewah yang terkait Luthfi ini dibariskan di halaman depan gedung DPP PKS. Masing-masing mobil mewah tersebut adalah Volkswagen Caravelle warna hitam bernomor B 948 RFS, Nissan Terrano warna hitam bernomor B 9051 OI, Mitsubishi Pajero Sport warna hitam bernomor B 1074 RFW, Mitsubishi Grandis warna hitam bernomor B 7476 UE, Toyota warna hitam bernomor B544 RFS, dan Mazda X9 warna putih bernomor B 2 MDF.Perlahan, mobil-mobil itu dibawa pergi.
Yang menarik, kata Mardani, petugas KPK sama sekali tidak menyentuh makanan atau minuman yang disediakan PKS. "Teman-teman KPK menjaga etikanya dengan tidak menerima apa pun dari pihak di luar KPK. Kami dukung hal itu," kata Mardani.
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.