DPR Tantang Fitra Laporkan Proyek DPR ke KPK

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Senin, 13 Mei 2013 16:36 WIB

Pramono Anung. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung meminta Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) melaporkan proyek yang dianggap aneh ke aparat penegak hukum. Pramono manyatakan, cara itu perlu dilakukan agar tidak timbul prasangka terhadap proyek-proyek yang dilakukan Sekretariat Jenderal DPR.

"Jika ada temuan, saya setuju dibuka ke publik dan dilaporkan ke KPK," kata Pramono di kompleks parlemen, Jakarta, Senin, 13 Mei 2013. Menurut Pramono, berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan, Sekjen DPR sudah tiga tahun memperoleh status wajar tanpa pengecualian. "Jika ada temuan, saya dorong Fitra," ujarnya.

Dia menjelaskan, proyek-proyek yang dikerjakan Sekjen DPR merupakan usulan Badan Urusan dan Rumah Tangga DPR. Usulan ini lalu dilaporkan ke sidang paripurna DPR. Nah, menurut politikus PDI Perjuangan itu, karena proyeknya banyak, tidak semua angka secara detail dilaporkan ke sidang paripurna. Jika ditemukan unsur pelanggaran hukum, sebaiknya dilaporkan ke penegak hukum.

Sebelumnya, Fitra membeberkan sejumlah proyek janggal yang dikerjakan oleh Sekjen DPR. Fitra melansir ada pekerjaan operasional, pemeliharaan instalasi mekanikal, dan elektrikal hingga mencapai Rp 50,8 miliar. Proyek itu antara lain, penggantian sistem konferensi Rp 18,8 miliar di Gedung Nusantara II, penggantian pendingin ruangan Rp 16 miliar di Nusantara I, pengadaan compressor chiller AC Nusantara I Rp 3,2 miliar, pemeliharaan alat pendingin Rp 8,1 miliar, pemasangan sistem konferensi di ruang rapat Komisi Pertahanan dan Komisi Agama Rp 2,1 miliar, dan penggantian travo Rp 2,3 miliar.

Catatan Fitra, pemenang proyek tersebut selalu merupakan penawar tertinggi. Pada 2011 atau audit BPK semester I 2012, ditemukan anggaran penggantian travo dengan harga perkiraan sementara senilai Rp 2 miliar. Pemenang lelang pekerjaan ini adalah PT APU. Padahal, menurut Fitra, ada perusahaan yang menawar dengan harga lebih rendah.

Fitra juga mengkritik nilai proyek untuk penggantian pendingin dan pemeliharaan yang mencapai angka Rp 24 miliar. Menurut mereka, angka ini di luar logika sehat untuk menghemat pengeluaran negara.

WAYAN AGUS PURNOMO





Topik Terhangat:


Advertising
Advertising


Teroris| E-KTP |Vitalia Sesha| Ahmad Fathanah| Perbudakan Buruh

Berita Lainnya:



Pengamat Hukum: PKS Tidak Salah
Kisah Buruh Panci yang Kabur dan Ditangkap Tentara

Angkringan Tak Sehat Sumber Penularan Hepatitis A
Ratusan Penumpang Citilink Mengamuk di Adisutjipto
Polisi Takut Tangkap Anggota TNI Beking Bos Panci
Ahmad Fathanah Minta Sefti Tak Meninggalkannya
Perumahan Petinggi PKS di Condet Tertutup Rapat

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

11 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

16 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

18 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya