TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, meminta kepala daerah menerapkan Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2013 tentang Pengamanan Gangguan Keamanan Dalam Negeri menghadapi kasus Ahmadiyah. Menurut dia, seharusnya ada dialog dan identifikasi terhadap potensi pelanggaran ketentraman dan ketertiban di setiap daerah.
"Jangan sampai stagnan pada kekerasan terhadap orang lain, harus ada sikap responsif dari kepala daerah," kata Gamawan Fauzi saat ditemui di kawasan Istana Negara, Senin, 6 Mei 2013.
Menurut Gamawan, pemerintah sudah mengadakan pertemuan dengan seluruh pihak yang selama ini rentan untuk berkonflik dalam kasus kebebasan beragama umat Ahmadiyah. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat mengklaim telah mendapatkan kesepakatan dengan jemaat Muhammadiyah, Nadhatul Ulama, dan Ahmadiyah.
"Ketika sepakat, setiap warga negara dijamin haknya untuk beragama, toleransi harus dikembangkan, bukan dengan kekerasan," kata dia.
Sikap Gamawan ini menanggapi peristiwa penyegelan Masjid Ahmadiyah Bekasi dan penyerangan terhadap tempat tinggal jemaat Ahmadiyah di Tasikmalaya. Pemerintah dinilai gagal memberikan jaminan terhadap kebebasan beragama umat Ahmadiyah karena terkesan membiarkan perlakuan diskriminasi.
Beberapa kasus penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah juga dinilai tidak adil bagi korban. Pemerintah daerah dan aparat keamanan justru cenderung memindahkan lokasi atau pemukiman jemaat Ahmadiyah dibandingkan memberikan jaminan atas kebebasan beragama bagi setiap masyarakat.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Baca juga:
Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah
Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford
Berita terkait
Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara
29 hari lalu
Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB
45 hari lalu
Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November
16 November 2023
Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.
Baca SelengkapnyaTerkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan
18 Juni 2023
Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang
24 Mei 2023
Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.
Baca SelengkapnyaNgabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama
1 April 2023
Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama
16 Februari 2023
Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Baca SelengkapnyaWakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan
16 November 2022
Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaSiswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng
28 Oktober 2022
Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.
Baca Selengkapnya