TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyatakan, dia secara pribadi mendukung keluarganya maju dalam bursa pencalonan legislatif dan DPD. "kalau yang duduk di legislatif dari keluarga, Banten akan mendapat keuntungan, karena ibu tidak harus cape-cape meloby, bahkan ibu bisa berkordinasi dan menyampaikan aspirasi dengan mudah, " kata Ratu Atut kepada Tempo Senin, 6 Mei 2013 petang.
Namun Ratu Atut membantah jika keluarganya maju dalam bursa calon anggota legislatif baik di tingkat provinsi dan pusat untuk Pemilu 2014 merupakan bagian dari politik dinasti. "Dinasti itu kerajaan, bisa menempatkan, mendudukan siapa saja untuk mengisi jabatan. Ini demokrasi, semua ditentukan oleh rakyat," ujar Atut.
Atut mengatakan, proses penempatan nomor urut dalam bursa calon anggota legislatif dari Partai Golkar menggunakan sistem skoring untuk penentuan nomor urut. Beberapa hal yang menjadi penilaian adalah gelar pendidikan, masa bakti di partai, pangkat dalam struktur organisasi partai, dan survei elektabilitas di daerah pemilihannya.
"Jadi bukan ibu yang menentukan, semua partai mempunyai mekanisme untuk menentukan seseorang menempati nomor urut 1 dalam bursa pencalonan," katanya.
Sebelumnya, Ratu Atut Chosiyah meminta semua pihak agar tidak mempersoalkan jika keluarganya maju dalam bursa calon anggota legislatif baik di tingkat provinsi dan pusat untuk Pemilu 2014. Alasannya, pencalonan keluarganya sebagai anggota legislatif maupun anggota DPD merupakan hak setiap warga negara atau hak asasi manusia.
"Itu hak asasi, siapapun masyarakat yang mempunyai keinginan untuk mencalonkan menjadi apa saja, silahkan saja. Kenapa sih harus diributkan," kata Atut.
Atut menegaskan, dia sangat mendukung pencalonan legislatif keluarganya dalam pemilu 2014. "Sekali lagi ibu minta ini jangan dipersoalkan, yang penting yang bersangkutan harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap pelayanan masyarakat banten," ujarnya.
WASI'UL ULUM
Berita terkait
Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang
2 hari lalu
Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg
4 hari lalu
Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.
Baca SelengkapnyaDemokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya
15 hari lalu
Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaPara Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti
37 hari lalu
Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?
Baca SelengkapnyaDeretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan
43 hari lalu
Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.
Baca SelengkapnyaPDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi
44 hari lalu
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaPSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos
44 hari lalu
PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaMK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg
45 hari lalu
MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.
Baca SelengkapnyaCaleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud
46 hari lalu
PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaCaleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga
46 hari lalu
Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.
Baca Selengkapnya