TEMPO.CO, Jakarta-Keluarga korban penembakan di Musi Rawas, Sumatera Selatan menuntut adanya jaminan kesejahteraan setelah anggota keluarga mereka tewas dalam bentrok dengan Kepolisian Sektor Rumpit. Hal ini disampaikan keluarga korban kepada tim investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sebagai tuntutan dan harapan dari pemerintah.
"Mereka mengingikan adanya janji dalam bentuk tertulis sebagai jaminan dan bukti," kata Ketua Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Pelanggaran HAM, Natalius Pigai saat dihubungi, Sabtu, 4 Mei 2013.
Menurut Pigai, Kepala Kepolisian Sektor Rumpit dan Bupati Musi Rawas sudah berjanji untuk memberikan bantuan pendidikan dan pembinaan bagi keluarga korban. Akan tetapi permintaan keluarga berupa perjanjian tertulis akan diperjuangkan Komnas HAM dalam pertemuan dengan Gubernur dan Kepala Polisi Daerah Sumatera Selatan pada 6 Mei mendatang.
Para korban, menurut Pigai, tewas karena ditembak dengan peluru tajam dalam jarak dekat sekitar 10 hingga 15 meter. Sebagai pembuktian, Komnas HAM sudah meminta otopsi jenazah korban besok pagi dan uji balistik terhadap tiga selongsong peluru yang ditemukan.
Komnas HAM juga memiliki kesimpulan sementara bahwa peluru yang menewaskan dan melukai korban adalah milik polisi. Dalam unjuk rasa, Komnas HAM hanya menemukan senjata warga yaitu kayu dan batu. Sedangkan, senjata api hanya dipegang dan digunakan polisi.
Tembakan yang menewaskan empat orang dan melukai sembilan orang ini, menurut Pigai, menjadi dasar tindakan bringas warga yang merusak dan membakar kantor serta kendaraan Polsek Rumpit.
Bentrok antara warga dan petugas kepolisian di Muara Rupit Simpang Empat, Karang Dampu, Musi Rawas, Sumatera Selatan, terjadi pada Senin lalu, 29 April. Bentrokan dipicu demonstrasi warga yang menuntut realisasi pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara.
Demonstran yang berjumlah sekitar 500 orang tersebut sempat memblokir jalan-jalan lintas Sumatera . Mereka dibubarkan petugas Kepolisian Sektor Rupit. Bentrokan berlanjut setelah warga menyerang dan membakar kantor Polsek. Dalam insiden tersebut diberitakan empat orang tewas dan sembilan orang terluka tembak. Simak insiden Musi Rawas di sini.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Personel Polsek Muara Rupit Akan Diganti
Pemblokiran Jalan Ricuh, Musi Rawas Mencekam
Ayu Azhari Simpan Duit Fathanah dalam Tas Mewah
25 Buruh Panci Disekap, 3 Bulan Tidak Mandi
Berita terkait
10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya
10 Desember 2023
Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.
Baca SelengkapnyaSuciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM
22 September 2022
Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?
Baca SelengkapnyaTerjebak Lingkaran Setan Binary Option
2 Februari 2022
Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.
Baca SelengkapnyaBentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk
1 Agustus 2019
Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti
12 Desember 2018
Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.
Baca SelengkapnyaWarga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi
20 November 2017
Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua
14 November 2017
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.
Baca SelengkapnyaAnggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir
4 Oktober 2017
Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaPenyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM
18 September 2017
Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..
20 Agustus 2017
Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengatakan ada sedikitnya 20 rekomendasi yang kemungkinan bakal ditolak atau menjadi catatan oleh Indonesia.
Baca Selengkapnya