Keluarga Korban Musi Rawas Minta Jaminan

Reporter

Minggu, 5 Mei 2013 06:05 WIB

Seorang prajurit TNI melintasdekat warga yang masih menutup jalan lintas Sumatera di Kecamatan Rupit Kelurahan Muara Rupit Kabupaten Musi Rawas, (30/4). ANTARA/ Feny Selly

TEMPO.CO, Jakarta-Keluarga korban penembakan di Musi Rawas, Sumatera Selatan menuntut adanya jaminan kesejahteraan setelah anggota keluarga mereka tewas dalam bentrok dengan Kepolisian Sektor Rumpit. Hal ini disampaikan keluarga korban kepada tim investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sebagai tuntutan dan harapan dari pemerintah.

"Mereka mengingikan adanya janji dalam bentuk tertulis sebagai jaminan dan bukti," kata Ketua Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Pelanggaran HAM, Natalius Pigai saat dihubungi, Sabtu, 4 Mei 2013.

Menurut Pigai, Kepala Kepolisian Sektor Rumpit dan Bupati Musi Rawas sudah berjanji untuk memberikan bantuan pendidikan dan pembinaan bagi keluarga korban. Akan tetapi permintaan keluarga berupa perjanjian tertulis akan diperjuangkan Komnas HAM dalam pertemuan dengan Gubernur dan Kepala Polisi Daerah Sumatera Selatan pada 6 Mei mendatang.

Para korban, menurut Pigai, tewas karena ditembak dengan peluru tajam dalam jarak dekat sekitar 10 hingga 15 meter. Sebagai pembuktian, Komnas HAM sudah meminta otopsi jenazah korban besok pagi dan uji balistik terhadap tiga selongsong peluru yang ditemukan.

Komnas HAM juga memiliki kesimpulan sementara bahwa peluru yang menewaskan dan melukai korban adalah milik polisi. Dalam unjuk rasa, Komnas HAM hanya menemukan senjata warga yaitu kayu dan batu. Sedangkan, senjata api hanya dipegang dan digunakan polisi.

Tembakan yang menewaskan empat orang dan melukai sembilan orang ini, menurut Pigai, menjadi dasar tindakan bringas warga yang merusak dan membakar kantor serta kendaraan Polsek Rumpit.

Bentrok antara warga dan petugas kepolisian di Muara Rupit Simpang Empat, Karang Dampu, Musi Rawas, Sumatera Selatan, terjadi pada Senin lalu, 29 April. Bentrokan dipicu demonstrasi warga yang menuntut realisasi pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara.

Demonstran yang berjumlah sekitar 500 orang tersebut sempat memblokir jalan-jalan lintas Sumatera . Mereka dibubarkan petugas Kepolisian Sektor Rupit. Bentrokan berlanjut setelah warga menyerang dan membakar kantor Polsek. Dalam insiden tersebut diberitakan empat orang tewas dan sembilan orang terluka tembak. Simak insiden Musi Rawas di sini.

FRANSISCO ROSARIANS

Topik terhangat:
Susno Duadji
| Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional


Baca juga:
Personel Polsek Muara Rupit Akan Diganti

Pemblokiran Jalan Ricuh, Musi Rawas Mencekam

Ayu Azhari Simpan Duit Fathanah dalam Tas Mewah

25 Buruh Panci Disekap, 3 Bulan Tidak Mandi

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

1 Agustus 2019

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

20 November 2017

Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

18 September 2017

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

20 Agustus 2017

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengatakan ada sedikitnya 20 rekomendasi yang kemungkinan bakal ditolak atau menjadi catatan oleh Indonesia.

Baca Selengkapnya