TEMPO.CO, Banyuwangi - Menjelang pemilu legislatif, gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sering sepi. Sekretaris DPRD Banyuwangi, Sudirman, mengatakan, anggota DPRD mulai jarang masuk kantor karena sibuk menyiapkan pemilu. "Mereka sibuk melengkapi berkas pencalonan," kata dia kepada wartawan, Selasa, 23 April 2013.
Dari pantauan Tempo, hanya dua dari 50 anggota DPRD yang masuk kantor. Mereka yang kerja pun hanya duduk di ruangan fraksi karena agenda DPRD nihil.
Menurut Sudirman, banyaknya anggota yang absen berdampak pada molornya agenda kerja DPRD. Dia mencontohkan, agenda pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati, yang seharusnya rampung pekan lalu, ternyata belum rampung hingga pekan ini.
Contoh lainnya, dari 20 rancangan peraturan daerah yang masuk program legislasi daerah, ternyata baru dua raperda yang disahkan. "Idealnya, sebulan bisa membahas dua raperda," kata Sudirman.
Pemilu legislatif akan berlangsung 2014 mendatang. Namun tahapan pemilu telah dimulai tahun ini. Seluruh parpol peserta pemilu wajib menyerahkan daftar calon legislator sementara, terakhir pada Senin kemarin, 22 April 2013.
Ketua Badan Kehormatan, Sudjarwo Arkat, memaklumi banyaknya anggota DPRD yang absen. Menurut dia, sudah jadi kebiasaan anggota DPRD akan sibuk mengurus partai bila mendekati musim pemilu. Dia memprediksi kerja anggota DPRD tidak maksimal hingga 2014 mendatang. "Saya sendiri sering tidak masuk karena mendapat tugas partai mengurus daftar caleg di provinsi," katanya.
Meski sibuk mengurus pemilu, kata Sudjarwo, anggota DPRD akan berusaha untuk menyelesaikan agenda kerja di lembaganya. Dengan catatan, agenda kerja DPRD tidak berbenturan dengan tugas partai.
IKA NINGTYAS
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat
Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle
Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan
Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS
Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda
Bom Boston Marathon Versi Pelajar Indonesia di AS
Berita terkait
MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya
22 jam lalu
Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.
Baca SelengkapnyaMantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi
29 hari lalu
ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen
36 hari lalu
Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.
Baca SelengkapnyaVonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan
36 hari lalu
Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaWilliam Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya
40 hari lalu
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya
Baca SelengkapnyaWayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan
44 hari lalu
Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan
53 hari lalu
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar
54 hari lalu
Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.
Baca SelengkapnyaKomisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan
55 hari lalu
Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.
Baca SelengkapnyaRicuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu
56 hari lalu
Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.
Baca Selengkapnya