Kesaksian Keluarga Korban LP Cebongan Sleman

Reporter

Rabu, 10 April 2013 05:43 WIB

Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) se-Malang melakukan aksi mengecam penembakan 4 tahanan di lapas Cebongan Sleman di depan Museum Brawijaya, Malang, Jawa Timur (27/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta-Keluarga keempat korban penembakan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta membantah jika keempat almarhum adalah preman yang berkeliaran di tempat hiburan malam. Keluarga menyebut jika keempat almarhum adalah warga biasa yang punya pekerjaan tetap.

"Adik saya, Yohanes Juan Mambait, sampai akhir hayat adalah anggota polisi," kata Victor Mambait dalam jumpa pers di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa, 9 April 2013.

Victor sampai saat ini tak tahu status almarhum adiknya itu, sebab dalam berbagai media massa pihak polisi menyebut Juan sudah dipecat. Dia menyebut adiknya punya banyak prestasi sebagai anggota polisi. Pada tahun 2001-2003, Juan pernah bertugas sebagai anggota Brigade Mobile di Aceh. Selain itu, Juan pernah bertugas di perbatasan Timor Timur.

"Atas tugas itu dia dapat kenaikan pangkat satu priode lebih cepat, dari Briptu ke Bripka," kata Victor. "Dia juga diberi penghargaan Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Rencong, dan Satya Lencana Nusabakti yang ditandatangani Presiden Megawati."

Victor menyesalkan penembakan yang merenggut nyawa adiknya. Sebab dalam pesan singkat terakhir yang dikirim Juan menyebutkan dia tak bersalah. Sementara saat disinggung kedekatan Juan dengan tempat hiburan malam, Victor menyebut bahwa adiknya terakhir menjadi polisi biasa yang bertugas menjaga sejumlah tempat hiburan malam. "Tapi namanya apa saya lupa, bukan Hugo's Cafe," kata dia.

Sementara itu, Yani Rohi Riwu, kakak perempuan dari almarhum Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu membantah jika adiknya seorang preman. Dia menyebut Gameliel bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah tempat spa di Yogyakarta. Sebelumnya Gameliel pernah bekerja sebagai petugas keamanan di Trans Yogya.

"Adik saya tidak pernah berhubungan dengan tempat hiburan malam, seminggu sebelum meninggal dia ikut kegiatan gereja," kata Yani.

Jorhan Hans Kaja, keluarga dari Hendrik Angel Sahetapi mengaku tidak tahu menahu soal kehidupan Hendrik di Yogyakarta. Begitu pun aktifitas Hendrik di tempat hiburan malam seperti Hugo's Cafe. Dia hanya menyebut Hendrik ikut dalam sebuah organisasi massa yang dipimpin anak petinggi Yogyakarta, Paku Alam.

Terakhir, Yohanes lado, kakak dari almarhum Adrianus Candra Galaga membantah jika adiknya anggota kelompok preman. Dia juga membantah Adrianus keluar-masuk tempat hiburan malam. "Adik saya mahasiswa, setahu keluarga di kampung dia belajar," kata Yohanes.

Sehingga pihak keluarga mengaku tak tahu kaitan keempat korban dengan peristiwa di Hugo's Cafe. Mereka pun sepakat menuntut polisi untuk mengusut tuntas kasus Hugo's Cafe meski pun keempat tersangka sudah meninggal dunia.

"Kami ingin fakta yang sejujurnya, karena bukan kami saja korbannya, keluarga Serka Heru Santoso juga korban sebenarnya," kata Victor Mambait.

Pada, Kamis 4 April 2013 Ketua Tim Investigasi TNI AD, Brigadir Jenderal Unggul Yudhoyono menyatakan 11 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah terlibat dalm aksi penembakan itu. Dari 11 anggota Kopassus, ada dua yang tidak ikut melakukan aksi penyerangan, keduanya bermaksud mencegah dan menggagalkan aksi sembilan teman mereka. Tim investigasi TNI AD menyebut anggota Kopassus berinisial U sebagai penembak keempat tahanan Polda Yogyakarta yang terjadi pada 23 Maret dini hari lalu. Simak penyerangan LP Cebongan di sini.

INDRA WIJAYA

Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Baca juga:

Beredar, Pesan Berantai Dukungan untuk Kopassus

Ini Kejanggalan Kasus Cebongan Versi Komnas HAM

Profil Grup 2 Kopassus, Penyerang LP Cebongan

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

15 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

16 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

16 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

17 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

17 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

17 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

17 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya