TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tidak akan menghentikan penyelidikan atas penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Ini berbeda dengan Markas Besar Kepolisian RI yang menyerahkan penyelidikan ke Markas TNI Angkatan Darat setelah dipastikan penyerangnya adalah anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
"Komnas HAM terus melakukan penyelidikan," kata anggota Komisi, Nurkholis, dalam diskusi Polemik Sindo Radio Network bertema "Kecolongan di Cebongan", di Cikini, Jakarta, Sabtu, 6 April 2013. "Tim tetap berjalan."
Sebelum diketahui penyerang penjara Cebongan adalah anggota Kopassus, penyelidikan penyerangan itu dilakukan tiga lembaga, yakni Polri, Komnas HAM, dan Angkatan Darat. Menurut Nurkholis, ruang lingkup penyelidikan yang dilakukan tiga lembaga itu berbeda. "Tapi pada intinya, muaranya mencari siapa yang paling bertanggung jawab."
Ia mengatakan penyelidikan Komnas dilakukan dalam rangka penilaian atas peristiwa penyerangan Cebongan. Terutama ihwal ada atau tidaknya pelanggaran hak asasi dalam penyerangan.
"Komnas HAM fokus pada keterlibatan negara atau unit-unit negara," ujar Nurkholis. "Negara aktif ikut serta (terlibat) atau abai? Ini yang menjadi konsentrasi Komnas HAM."
Penyelidikan Komnas mengacu pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Hasil penyelidikan Komnas bakal berbentuk rekomendasi. "Misalnya jabatan-jabatan tertentu yang dianggap Komnas HAM melanggar HAM," ucap Nurkholis.
PRIHANDOKO
Berita lainnya:
Investigasi TNI AD Dinilai Penuh Rekayasa
Profil Grup 2 Kopassus, Penyerang LP Cebongan
SBY Bilang Pelaku Penyerangan LP Cebongan Kesatria
Wiranto: Pengungkapan Kasus Cebongan Cukup 1 Hari
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
14 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
15 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
16 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
16 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
16 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
17 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
17 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
17 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya