Profil Grup 2 Kopassus, Penyerang LP Cebongan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 5 April 2013 15:32 WIB

Suasana penjagaan di Pintu masuk Markas Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, (5/4). Tempo/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Investigasi TNI AD mengatakan penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, dilakukan sekelompok anggota Kopassus dari Grup-2. Dugaan awal bahwa penyerang merupakan kelompok terlatih terbukti setelah 11 anggota Grup-2 dinyatakan sebagai pelaku. Lalu, seperti apa profil Grup-2 Kopassus?

Grup-2 Kopassus sendiri merupakan bagian terpenting dari sejarah Kopassus. Sebelum 1960, Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) hanya terdiri dari empat kompi. Lantaran banyaknya basis PKI di Jawa Tengah, maka RPKAD membentuk pasukan setingkat grup. Tahun 1960, terbentuk Batalyon-2 yang terdiri dari empat kompi yang bermarkas di Tuguran, Magelang.

Batalyon-2 sempat dibubarkan pada 1964 sebelum dibentuk kembali tahun 1965 dan tetap bermarkas di Tuguran Magelang. Setelah pemberontakan PKI tahun 1965, Batalyon-2 berubah menjadi Grup-2 RPKAD yang banyak menumpas anggota PKI di Jawa Tengah.

Selanjutnya, 12 Februari 1966 Menparkoad atau Resimen Para Komando Angkatan Darat berubah nama menjadi Puspassuad atau Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat. Akibat perubahan itu, Batalyon-2 bertugas melakukan Para Komando dan Sandi Yudha. Selain itu, terjadi peningkatan dari batalyon menjadi grup yang membawahi dua detasemen tempur, yakni Den-21 dan Den-22.

Pada 17 Februari 1971, kembali terjadi perubahan nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha Angkatan Darat. Praktis Grup-2 menjadi Grup-2 Kopassandha. Markas pun ikut pindah dari Tuguran di Magelang ke Kartasura.

Pada Desember 1986, nama Kopassandha berubah menjadi Kopassus. Grup-2 sendiri ketika itu terdiri dari terdiri dari dua batalyon. Batalyon-21 bermarkas di Kartasura dan Batalyon-22 di Cijantung. Pada tahun 2002, grup-2 bertambah satu batalyon, yakni Batalyon-23.

Dhuaja Grup-2 sendiri berbunyi "Dwi Dharma Bhirawa Yudha" yang kurang lebih berarti 'kesatuan kedua Kopassus yang terdiri dari prajurit yang siap menghadapi perang'. prajurit Grup-2 memiliki beberapa kemampuan para komando dan intelijen.

Khusus kemampuan Para Komando, anggota Grup-2 mempunyai kemampuan masuk dan meninggalkan daerah lawan dengan kecepatan mendadak yang tinggi. Selain itu, mereka mampu menggunakan bermacam sarana dan kondisi medan yang sulit untuk melumpuhkan sasaran.

Dalam operasinya, Grup-2 mampu bertempur dengan taktik operasi Komando, Raid, Gerilya anti-Gerilya, dan mengambil bagian dalam operasi Lintas Udara, dan Amphibi. Kemampuan lain yang harus dimiliki anggota Grup-2 adalah kemampuan bela diri dari berbagai aliran. Ada Ju-jitsu, Tae Kwondo, Merpati Putih, Karate, dan lempar pisau. (Baca Lengkap: Serangan Penjara Sleman)

EVAN | PDAT | DEFENDER

Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas

Berita terpopuler Tempo:

Penyerang Cebongan Anggota Kopassus

U, Kopassus Pemberondong Tahanan LP Cebongan

Anggota Kopassus Buang CCTV Lapas Cebongan ke Kali

Ini Peralatan Kopassus yang Serbu Lapas Cebongan

Serbu Cebongan, Tiga Anggota Kopassus Turun Gunung

Berita terkait

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

13 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

14 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

16 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

16 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

16 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

16 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

17 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya