Soal Timor- Timur, Indonesia Siap Hadapi Tekanan Internasional
Reporter
Editor
Jumat, 27 Agustus 2004 17:26 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia merasa siap menghadapi tekanan internasional dalam penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia di Timor-Timur, 1999 silam. "Apa yang sudah dikatakan tentu dengan segala konsekuensinya," tegas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa dalam acara jumpa pers di kantornya, Jumat (27/8). Pernyataan ini disampaikannya menanggapi sikap Uni Eropa yang mendukung pembentukan Komisi Ahli PBB yang merupakan gagasan Sekretaris Jenderal Kofi Annan.Uni Eropa merasa kecewa dengan pelaksanaan pengadilan HAM ad hoc kasus Timor-Timur di Indonesia yang membebaskan sejumlah perwira TNI dan kepolisian dari dakwaan. Sejumlah negara lain, seperti Amerika Serikat dan Selandia Baru juga mengungkapkan hal serupa.Marty Natalegawa menegaskan penyelesaian kasus ini merupakan tanggung jawab Indonesia dan Timor Leste. "Bukan dari Dewan Keamanan PBB," katanya. Dia menambahkan, kedua pemerintah sudah menyatakan penolakannya atas gagasan Annan yang akan dilaksanakan Oktober mendatang.Sikap pemerintah Indonesia, lanjut Natalegawa, adalah melakukan pendekatan rekonsiliasi dalam masalah tersebut. Pendekatan ini bertujuan bukan untuk menyudutkan satu pihak apalagi mengganggu hubungan bilateral kedua negara. Dia menambahkan, bila komisi tersebut terbentuk, pemerintah tidak akan memberikan ijin untuk datang ke Indonesia. Pasalnya, kata dia, bukan merupakan kelaziman untuk memberikan wewenang kepada suatu pihak untuk memberikan penilaian terhadap proses hukum yang berlaku di suatu negara berdaulat.Selain itu, pemerintah juga tidak bisa memastikan rekomendasi yang akan dihasilkan komisi itu. "Bisa saja mereka datang dengan ada kesimpulan terlebih dulu," kata Natalegawa. Faisal - Tempo News Room
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
12 Januari 2023
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dan Timor Leste kemarin, seperti peluang meningkatkan kerja sama ekonomi dan penyelesaian batas darat antara kedua negara.