Senjata Penembak di LP Sleman Masih Misteri

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 30 Maret 2013 14:26 WIB

Sekretaris Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjend (Pol) (Purn) Logan Siagian berbincang dengan Kepala Bagian Tata Usaha dan Humas Lapas Kelas II B Sleman, Aris Bimo seusai mengunjungi Lapas Kelas II B kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/3). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian sudah sepekan mengusut penyerangan kelompok bersenjata di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, namun institusi ini belum mengetahui jenis senjata yang digunakan para pelaku. "Masih didalami dan dikembangkan," kata Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, juru bicara Kepolisian Daerah Yogyakarta, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu, 30 Maret 2013.

Anny juga tidak mau sesumbar menanggapi versi TNI AD bahwa kemungkinan senjata yang digunakan berdasarkan kaliber proyektil 7,62 milimeter, yakni untuk senapan AK-47, HK G3, serta SP. Begitu pula dengan jumlah selongsong yang lebih banyak daripada jumlah proyektil yang ditemukan. "Semua itu dalam uji balistik," ujar dia.

Belasan orang menyerbu Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, pada Sabtu, 23 Maret 2013. Mereka lantas menembak mati empat tahanan. Para korban ini adalah pelaku penganiayaan yang menewaskan anggota Kopassus, Sersan Satu Santoso, di Hugo's Cafe, Jalan Adisutjipto Kilometer 8,5 Maguwoharjo, Sleman, pada Selasa, 19 Maret 2013.

Keempat tersangka itu adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 tahun, Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Setelah kejadian, di tubuh mereka ditemukan 31 butir peluru. Para pelaku diduga berasal dari aparat TNI, tetapi pihak TNI membantahnya.

Belakangan, Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengatakan temuan sementara polisi terhadap kasus tersebut menunjukkan keterliban tentara. Sehingga pihaknya membentuk tim investigasi untuk mengusutnya.

Anny lagi-lagi bungkam ihwal temuan sementara yang dimaksud Jenderal Pramono itu. "Belum dapat kami sampaikan, karena masih penyelidikan."

TRI SUHARMAN

Berita Terkait:
Ketua Umum Terpilih, Ibas Mundur sebagai Sekjen

Sulitnya Memburu Kepala Pengamanan LP Cebongan

Belanja Arloji Mewah Indonesia Bernilai Triliunan

Sleman Bersihkan Preman Usai LP Cebongan Diserbu

Dituntut Setengah Triliun, Bank DKI Siap Menggugat

Tahanan Blok A LP Cebongan Tertekan

Berita terkait

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

23 jam lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

15 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

16 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

16 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

17 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya