TEMPO.CO , Yogyakarta:Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengaku prihatin atas penyerangan lembaga pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia menyesalkan upaya dialog tidak menjadi langkah menyelesaikan masalah.
"Saya prihatinkan penyerangan lapas. Tapi juga mengapa kekerasan selalu muncul di DIY," kata Sultan di Kepatihan Yogyakarta. Padahal pada 21 Maret, Sultan telah menjelaskan ada agenda pertemuan dengan mahasiswa dan warga Nusa Tenggara Timur, polisi, dan TNI pada 27 Maret. Pertemuan diadakan setelah terjadi pengeroyokan terhadap anggota TNI Angkatan Darat dari Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan Kartasura Sersan Satu Santosa di Hugos Cafe Yogyakarta.
Bahkan Sultan telah meminta para pihak tidak memanfaatkan masalah itu untuk kepentingan pemilu. Sultan merasa imbauannya tak digubris. Dia pun tak habis pikir apabila kekerasan itu dilakukan warga Yogyakarta dan sekitarnya. "Ya, mungkin (tak digubris). Saya enggak tahu, itu premanisme atau bukan. Tapi kok, kekerasan mudah terjadi. Apakah masyarakat di sini sudah brutal, enggak mengerti peradaban? Itu masalah," kata Sultan.
Dia menegaskan, kekerasan memiliki dampak. “Masak pemerintah kalah dengan kekerasan," kata Sultan. Raja Yogyakarta itu pun berharap kasus tersebut tuntas. Hanya saja, dia tak tahu proses hukum yang akan dilakukan karena belum mengetahui persoalannya.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI
Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman
Berita terkait
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh
10 hari lalu
Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.
Baca SelengkapnyaCerita dari Kampung Arab Kini
11 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBegini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X
14 hari lalu
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi
Baca SelengkapnyaBentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
14 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
15 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
16 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
16 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
16 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
17 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
17 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca Selengkapnya