Persaingan Antarkubu Jelang KLB Demokrat

Reporter

Selasa, 26 Maret 2013 04:54 WIB

Ilustrasi bendera Partai Demokrat. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO , Jakarta - Partai Demokrat dikejar tenggat. Paling lambat, 15 April 2013 mereka harus menyerahkan daftar calon anggota legislatif sementara. Masalahnya, daftar itu harus ditandatangani ketua umum dan sekretaris jenderal. Mundurnya Anas Urbaningrum membuat Demokrat harus menggelar kongres luar biasa harus untuk memilih ketua umum yang baru. Menjelang KLB di Bali 30-31 Maret 2013, setidaknya ada tiga kubu yang bersaing memperebutkan posisi yang ditinggalkan Anas. Kubu Cikeas dipimpin Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekjen Edhi Baskoro. Kubu lainnya menonjolkan Ketua DPR Marzuki Alie, dan terakhir para loyalis Anas Urbaningrum.

Kubu Anas
Ada dua manuver di kubu Anas Urbaningrum. Yang pertama dari kolega Anas, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Demokrat, Gede Pasek Suardika, melemparkan wacana menjadikan SBY kembali menduduki ketua umum. Menurut Pasek, figur SBY akan menyatukan friksi di internal partai. "SBY bisa menyatukan semua kelompok, kalau ada calon lain pasti akan ada penolakan," kata Pasek, 18 Maret 2013.

Dua hari kemudian Pasek kembali melontarkan ide yang menyerang pihak-pihak yang menyalahkan Anas Urbanigrum. Ia mengusulkan pembubaran majelis tinggi partai. Menurutnya, hanya ketua umumlah jabatan tertinggi. "Buat apa jabatan tinggi tetapi begitu keluar jadi impoten," kata Pasek.

Di lain pihak, karib Anas yang lain juga memberanikan diri mencalonkan diri. Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Saan Mustofa menyatakan akan maju ke kongres luar biasa. "Sudah banyak dukungan dari DPD dan DPC," kata Saan, 15 Maret 2013. Diduga pencalonan Saan untuk mengamankan daftar calon legislatif yang sudah dikumpulkan Anas.

Kubu Marzuki

Kesanggupan Marzuki Alie menjadi calon seolah melupakan pernyataannya yang akan berhenti dari kancah politik pada 2014. "Selama saya masih bersuara, kontroversi saya akan terus sampai 2014," ujarnya. Marzuki juga membantah telah mengirimkan SMS ke dewan pimpinan cabang agar mendukungnya di KLB. "Saya tidak mau komentari masalah itu, stop berbicara itu," kata Marzuki, 20 Maret 2013.

Koleganya di DPP Demokrat, Achsanul Qosasi, menyerang kubu Cikeas. Achsanul mengusulkan pergantian Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono. Menurutnya, masih banyak kandidat sekjen dari DPR dan di luar DPR.

Kubu Marzuki juga menolak usulan pencalonan SBY dari kubu Anas Urbaningrum. Max Sopacua menilai wacana pencalonan SBY menjadi ketua umum tak akan terwujud. "Itu sesuatu yang tak mungkin, dia kan ketua majelis tinggi. Kalau dia dipaksa itu namanya mengail di air keruh," kata Max di kompleks parlemen.

Kubu Cikeas

Awalnya Kubu Cikeas coba melemparkan wacana pencalonan tokoh dari luar partai. Ada nama KSAD Edhie Pramono dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Sutan Bhatoegana yang dekat dengan Marzuki langsung menolak calon dari eksternal partai. "Jangan masukkan nama yang tidak jelas," kata Sutan di kompleks parlemen, 13 Maret 2013.

Syarat ketua umum menurut Sutan adalah yang memiliki kartu tanda anggota dan sudah pernah duduk di kepengurusan. Khusus pencalonan Gita Wirjawan sendiri disetujui pihak kubu Marzuki. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Achsanul Qosasi menyatakan Gita sudah menjadi kader Demokrat meskipun tidak masuk struktur.

Namun Gita ditolak Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua yang dekat dengan Marzuki. "Kami tidak ingin ada kader dari luar," kata Max. Menurut Max syarat, yang sudah disepakati untuk menjadi ketua umum adalah lima tahun duduk di kepengurusan.
Perkembangan terbaru pencalonan mengerucut ke figur SBY. Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik yang mengikuti pertemuan Ketua DPD dengan Majelis Tinggi, DPP, dan menteri Demokrat di Cikeas menuturkan pada pertemuan itu banyak yang mendukung SBY.

"Banyak yang mengusulkan Pak SBY jadi ketua umum," kata Jero , 24 Maret 2013. Suara DPD di pertemuan Cikeas itu cukup diperhatikan kubu Anas. Mirwan Amir yang menjadi tim sukses Saan memberikan sinyal mulai mengurungkan pencalonan Saan. "Kalau SBY sudah mau jadi ketum, kami pertimbangkan Kang Saan tidak maju," kata Mirwan.

Evan | PDAT

Berita terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman

Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma

Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras

Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako

Berita terkait

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

26 Februari 2024

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

4 April 2023

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya