Konflik Mandailing Natal Diadukan ke Komnas HAM

Senin, 25 Maret 2013 21:24 WIB

Ketua Komnas Ham Siti Noor Laila. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Advokasi Tambang Rakyat Madina (Jatram) menduga penahanan ratusan warga Naga Juang, Kabupaten Madina (Mandailing Natal) melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Penahanan itu merupakan buntut dari demonstrasi warga terhadap PT Sorikmas Mining, perusahaan tambang emas yang berproduksi di wilayah itu, pada Jumat 22 Maret 2013.

"Perusahaan ini bukannya berkomunikasi dengan warga, malah menyiapkan petugas keamanan orang Ambon dan juga anggota Brimob. Bentrokan pun tidak dapat dihindarkan," ujar koordinator investigasi Jatram, Irwansyah Nasution, di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, di Jakarta, Senin 25 Maret 2013. Setelah bentrokan terjadi, ratusan warga ditahan dalam keadaan tidak memakai pakaian. Dalam keadaan terikat, warga lalu dipukuli.

Warga Mandailing Natal yang mendengar adanya penahanan terhadap ratusan orang pun memprotes peristiwa itu. "Akibatnya ada pemblokiran jalan di jalur lintas Sumatera bagian Barat," kata Irwansyah.

Demonstrasi baru mereda setelah Ketua DPRD Mandailing Natal Imran Khaitamy Daulay turun ke lokasi. Irwansyah menyesalkan Bupati Mandailing Natal Hidayat Batubara yang terkesan acuh dengan peristiwa itu. "Bupatinya mana berani. Sejak awal dilantik dia memang kurang perhatian," ujar dia.

Setelah demonstrasi mereda, polisi pun melepaskan ratusan warga yang ditahan. Namun ternyata sebagain besar mengalami luka memar. Beberapa dari mereka juga harus dirawat di rumah sakit.

"Akhirnya kami pun tergerak ke Komnas HAM untuk melaporkan dugaan pelanggaran HAM tersebut," ucap Irwansyah. Dia mengatakan sekalipun konflik ini mereda namun bukan tidak mungkin bentrokan kembali terjadi.

"Kami ingin Komnas HAM lebih serius lagi menginvestigasi kasus ini agar ke depannya tidak ada lagi tindakan keji dan biadab," kata Irwansyah.

Perlawanan warga sebelumnya sudah berlangsung dua kali yaitu pada 2011 dan 2012. Warga menuntut perusahaan tambang keluar dari wilayah yang sudah secara turun temurun mereka gunakan sebagai lahan pertanian.

SATWIKA MOVEMENTI

Berita Terpopuler:

Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang

Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman

Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma

Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras

Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

15 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

42 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

47 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

48 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

53 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

55 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya