TEMPO.CO, Jember - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Muzadi, mengatakan kasus penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Sleman kemarin lusa mengarahkan negara kepada kondisi darurat keamanan. "Kalau antar-aparat sudah saling tembak begitu, satu tingkat lagi negara berada pada kondisi darurat keamanan," katanya, kepada tempo.co di Jember, Ahad, 24 Maret 2013 siang.
Dia menambahkan, dalam situasi begitu seharusnya Presiden SBY cepat turun tangan. Pasalnya, jika masalah itu hanya diserahkan kepada panglima TNI atau Kapolri, sulit untuk bisa selesai. Hasyim juga meminta Presiden mencari akar masalah yang membelit dua instansi keamanan negara itu, seperti kemungkinan ada masalah penataan sistem di tubuh TNI dan Polri. "Atau apakah itu kasus lepas (berdiri sendiri). Tapi kok ya berkali-kali, berarti ada benang merah antarperistiwa serupa. Presiden jangan diem saja," katanya.
Hasyim juga meminta kasus itu diusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Jika terus berlangsung atau dibiarkan, menurutnya, lama-lama orang akan merasa jengkel. "Ini bisa membikin ledakan dari orang-orang yang ingin memperbaiki tapi tidak tahu jalan. Kalau begitu kan ngeri," ujarnya.
MAHBUB DJUNAIDY
Terpopuler:
Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni
4 Tahanan Sleman Dieksekusi di Depan Napi Lain
Eyang Subur, Bekas Penjahit yang Koleksi Perhiasan
Kepala Pengamanan LP Sleman Ditodong Pistol
Sultan Khawatirkan Keselamatan Mahasiswa NTT
Berita terkait
Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya
5 jam lalu
Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya
18 jam lalu
Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda
19 jam lalu
Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017
Baca SelengkapnyaBentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
13 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
14 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
15 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
15 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
16 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
16 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
16 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca Selengkapnya