TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius, menyatakan polisi belum melakukan koordinasi dengan TNI mengenai kasus penyerangan dan penembakan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Kepolisian mengklaim masih fokus pada penyelidikan dan enggan untuk menduga-duga identitas sekitar 15 orang bersenjata lengkap yang menyerang Lapas tersebut.
"Nanti kalau pelakunya mengarah ke siapa baru kami berkoordinasi. Sekarang ini kan masih dugaan," kata Suhardi Alius saat ditemui di kantornya, Sabtu, 23 Maret 2013.
Ia juga enggan untuk menyimpulkan adanya indikasi bahwa tersangka penyerang dan penembak empat tersangka kasus penusukan anggota TNI itu berasal dari anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Menurut dia, polisi harus memberikan informasi berdasarkan hasil penyelidikan secara proposional dan profesional.
"Kami tidak bisa menduga. Nanti kami kembangkan, kalau pelakunya sipil nanti akan jadi tanggung jawab kami," kata dia.
Menurut Alius, anggota polisi dari Kepolisian Daerah Yogyakarta masih fokus untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, pengumpulan barang bukti, pemeriksaan saksi, dan penelusuran jejak para pelaku. Hingga saat ini polisi sudah memeriksa sekitar 15 orang dari penjaga dan tahanan Lapas. Polisi juga sudah mengumpulkan barang bukti berupa selongsong, peluru, dan hasil otopsi empat korban.
Empat tahanan yang diberondong peluru hingga tewas pada Sabtu dinihari, 23 Maret 2013, adalah Hendrik Benyamin Sahetapy alias Diki, Yohanis Juan Manbait alias Juan, Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, dan Adrianus Chandra Galaja alias Dedi. Keempatnya adalah tersangka kasus penusukan Sersan Satu Santoso, anggota Kopassus TNI AD, di Cafe Hugos, Sleman pada 14 Maret 2013. (Baca: Kronologi serangan penjara Sleman)
FRANSISCO ROSARIANS
Berita lainnya:
Kronologi Serangan ke Penjara Sleman
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia
Korban Penembakan Terduga Kopassus Terkapar di Sel
Kondisi Korban Tembak Terduga Kopassus Mengerikan
Terduga Kopassus Penyerang LP Sleman Rebut CCTV
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
15 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
15 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
16 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
16 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
17 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
17 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
17 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
17 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya