Pungut Biaya Pasien Miskin, Bidan Ini Diusir Warga  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 22 Maret 2013 10:46 WIB

REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Pamekasan - Gara-gara memungut biaya persalinan terlampau mahal kepada pasien miskin, bidan Desa Batukalangan, Kabupaten Pamekasan, Dwi Suwestiwari, diusir oleh warga setempat. "Bidan Dwi sudah kita tarik ke Puskesmas Panaguan," kata Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Ismail Bey, Jumat, 22 Maret 2013.

Melihat kasus yang menimpa bidan Dwi, Ismail mengatakan pihaknya tidak ingin gegabah mengambil kebijakan, yakni apakah memindahkan bidan Dwi ke desa lain atau menempatkan bidan baru untuk menggantikan Dwi yang sudah 15 tahun bertugas di Desa Batukalangan. "Kalau diganti takut ditolak juga oleh warga," katanya.

Pengusiran terhadap bidan Dwi bermula pertengahan Februari lalu. Dwi membantu persalinan salah seorang warga bernama Juwairiyah dari Desa Nyalabu, Kecamatan Kota, yang berasal dari keluarga kurang mampu dan telah mengikuti program Jampersal.

Meski telah ikut Jampersal, bidan Dwi meminta biaya mahal atas persalinan tersebut, yakni Rp 1,5 juta. Suami Juwairiyah, Jauhari, mengatakan terpaksa berutang sana-sini untuk membayar biaya persalinan sang istri. "Beberapa hari setelah lahir, anak kami meninggal," katanya beberapa waktu lalu.

Kekesalan Jauhari memuncak setelah ada seorang tetangganya melahirkan dengan biaya murah lewat program Jampersal. Jauhari pun mengadu ke DPRD Pamekasan atas perlakuan tidak adil yang dialaminya tersebut. Usai mengadu ke DPRD itulah, warga Batukalangan ramai-ramai menolak keberadaan bidan Dwi. Tak hanya menolak, warga juga sempat akan menutup paksa Polindes, tetapi niat warga ini berhasil dicegah tokoh masyarakat.

Menurut Ismail, pihaknya masih mendalami apa penyebab penolakan kepada bidan Dwi. Pasalnya, catatan internal dinas kesehatan dan Ikatan Bidan Indonesia menyatakan bidan senior itu tidak pernah melakukan pelanggaran.

Ketua Komisi Kesehatan DPRD Pamekasan Makmun menilai penolakan kepada bidan tersebut karena kesalahpahaman. Warga, kata dia, masih minim informasi soal biaya gratis apa saja yang ditanggung dalam program Jampersal.

Hasil evaluasi Komisi, kata dia, menyatakan bidan Dwi tidak punya catatan buruk selama 15 tahun bertugas di Desa Batukalangan. "Saya minta dinkes supaya sosialisasi soal Jampersal ini utuh ke masyarakat. Supaya mereka paham, mana yang gratis, mana yang tidak," ujarnya.

MUSTHOFA BISRI

Terpopuler


Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP

Buyung dan Rizal Ramli Ikut Minta SBY Turun

Ahmadinejad Nyaris Tertembak Pengawal Presiden AS

Aksi 25 Maret Bukan Kudeta, tapi...

Adnan Buyung Mengusulkan Pemilu Dipercepat

Pembocor Data Pajak SBY Sudah Terungkap

Partai Islam Merapat ke Soetrisno Bachir







Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

4 September 2018

Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

Survei Y-Publica menyebutkan masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi di bidang Ekonomi, Kesehatan, dan Perlindungan HAM.

Baca Selengkapnya

Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

17 Juni 2017

Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

Unit bisnis Kesehatan Mandiri menargetkan bisa menyediakan 1.000 tempat tidur (bed) untuk pasien dhuafa.

Baca Selengkapnya

Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

16 Maret 2017

Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

Program Gerakan Bersama Atasi Permukiman Kumuh dan Miskin tidak bisa digunakan untuk penduduk yang tinggal di lahan milik negara.

Baca Selengkapnya

Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

20 Februari 2017

Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

Pada Sabtu, 18 Februari 2017, Khofifah senang bisa mewujudkan janjinya menyediakan rumah bagi penduduk pedalaman Suku Anak Dalam.

Baca Selengkapnya

Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

19 Februari 2017

Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menangis tersedu saat anak-anak warga Suku Anak Dalam Jambi menyambut kedatangannya ke kawasan mereka.

Baca Selengkapnya

Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

16 Januari 2017

Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

Dua anggota Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya patungan sewa ambulans mengangkat jenazah remaja miskin yang wafat di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

26 Agustus 2016

Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

Pemberian makan gratis untuk kaum dhuafa akan digelar tiap hari Jumat

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

22 Juli 2016

Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

Puskesmas sudah menjalankan tugas sesuai dengan prosedur.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

20 November 2015

Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

PT Jasa Raharja menggandeng poliklinik di sekitar stasiun kecil di seluruh jalur kereta api Jawa dan Sumatera untuk meningkatkan cakupan layanan.

Baca Selengkapnya

Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

21 Oktober 2015

Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

Banyak bus Transjakarta mengalami kerusakan di bagian penyejuk udara, pintu, dan rem, sehingga tidak lolos uji kir.

Baca Selengkapnya