Tersangka Penyerbuan Mapolres OKU Bertambah  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 18 Maret 2013 13:12 WIB

Api melalap kantor Mapolres OKU setelah serangan oknum TNI AD, di Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel, Kamis (7/3). ANTARA/Nila Fu'adi

TEMPO.CO, Palembang - Detasemen Polisi Militer II Sriwijaya memastikan jumlah tersangka kasus penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan bertambah menjadi 20 orang. Sebelumnya, Panglima Daerah Militer Sriwijya Mayjen Nugroho Widyotomo merilis informasi bahwa hanya ada enam tersangka dari personel Yon Armed 15/76.

"Sampai hari ini sudah ditetapkan 20 tersangka, jadi sesuai pemeriksaan, ada penambahan sekitar 14 personel," kata Kolonel Arm Jauhari Agus Suraji, Kapendam Sriwijaya, Senin, 18 Maret 2013. Menurut Agus, jumlah tersebut bisa saja bertambah sesuai dengan hasil pemeriksaan yang berlangsung secara maraton.

Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka baru di antaranya adalah Sersan IR, Serda AD, Pratu IR, dan Pratu JS. Sementara itu, inisial anggota lainnya yang menjadi tersangka masih didalami oleh pihak penerangan Kodam II Sriwijaya.

Sebelumnya kepada Tempo, Panglima Kodam II/ Sriwijaya, Mayjen TNI Nugroho Widyotomo menjelaskan bahwa pihaknya berhasil menetapkan enam tersangka, dari prajurit hingga Komandan Yonif. Enam anggota TNI yang ditetapkan sebagai tersangka tersebut yaitu Mayor IA, Serma HMF, Praka DM, Sertu IR, Koptu EY, dan Pratu TM. Keenamnya dikenai dua sampai empat pasal berbeda.

Menurut Nugroho, untuk dua tersangka berkasnya akan langsung diserahkan ke Odmil, sementara empat orang lainnya masih memerlukan penyempurnaan berkas. "Danyon menjadi tersangka karena tidak dapat mengendalikan anak buahnya, bukan karena ikut aksi pembakaran," kata Nugroho.

Kasus ini mencuat ketika pada Kamis, 7 Maret, sekitar 75 anggota personel Yon Armed 15/76 menyerbu dan membakar Mapolres OKU di Baturaja. Akibat peristiwa itu, lima polisi setempat mengalami luka bakar dan tusuk. Seorang petugas kebersihan yang benama Edi Maryono meninggal dunia akibat mengalami luka bakar.

Penyerangan merupakan buntut peristiwa penembakan personel Yon Armed, Pratu Heru, oleh Brigadir Wijaya di Baturaja. Heru meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat. "Berkas tersangka penembakan sudah diserahkan pada kejaksaan, 5 Maret lalu," kata juru bicara Polda Sumsel, AKBP R. Djarod Padakova.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

30 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

31 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

32 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

32 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

33 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

33 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

33 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

33 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

33 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

33 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya